Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menarik, Taman Bacaan di Bogor Selalu Gelar Jajanan Kampung Gratis

22 Mei 2023   21:32 Diperbarui: 22 Mei 2023   21:40 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minimal sebulan sekali, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor selalu menggelar "jajanan kampung gratis".  Biasanya dilakukan bertepatan dengan event bulanan yang mendatangkan "tamu dari luar" ke taman bacaan sebagai pengisi cara motivasi, edukasi, atau bermain bersama anak-anak pembaca aktif TBM Lentera Pustaka. 

Seperti yang terjadi pada Minggu, 21 Mei 2023 saat BEM Faperta IPB mengisi event edukasi "Manggot sebagai pengurai sampah", di samping peluncuran motor pustaka TBM Lentera Pustaka hibah dari Dirjen Kebudayaan RI, LPDP, dan Dana Indonesia yang difasilitasi Pustaka Bergerak Indonesia (PBI). Jajanan kampung gratis adalah tradisi yang selalu ada dan dijalankan TBM Lentera Pustaka sejak berdiri 6 tahun lalu.. 

Tujuannya, untuk memotivasi anak-anak pembaca aktif untuk tetap rajin ke taman bacaan, di samping untuk melatih budaya antre kepada anak-anak usia sekolah.

Jajanan kampunbg gratis adalah bagiann dari model pengembangan tata kelola taman bacaan "TBM Edutainment" yang digagas oleh Syarifudin Yunus, Pendiri TBM lentera Pustaka. Melalui jajanan kampung gratis, setidaknya ada 5 (lima) pelajaran yang bisa dipetik untuk taman bacaan, yaitu:

1.    Melatih anak-anak dan warga untuk "antre" sebagai budaya, saat mengambil kupon Rp. 3.000 sebagai "alat bayar" untuk jajanan kampung gratis.

2.    Memotivasi anak-anak usia sekolah agar selalu rajin dan giat membaca di taman bacaan.

3.    Membantu pedagang keliling kampung agar dagangannya laku dan bisa segera pulang ke rumah.

4.    Menjadi cara beda sedekah taman bacaan yang melibatkan semua pihak, baik pengelola taman bacaan, anak-anak pembaca, orang tua, warga, dan tamu yang datang ke taman bacaan.

5.    Menjadikan TBM sebagai tempat yang asyik dan menyenangkan, bukan hanya tempat membaca buku.

Melalui kupon Rp. 3.000 yang disediakan, anak-anak dan warga pun antre saat jajan dengan menukarkan kupon ke pedagang. Nantinya, pedagang tinggal "meng-uang-kan" kupon ke TB Lentera Pustaka. Untuk jajanan kampung gratis ini, TBM Lentera Pustaka merogoh kocek sekitar Rp. 300.000 s.d. 500.000 per bulan, tergantung jumlah anak-anak dan warga yang datang. Dari mana biayanya? Tentu dari biaya operasional TBM Lentera Pustaka yang memang memiliki CSR koprorasi setiap tahunnya.

 Selain jajanan kampung gratis, TBM Lentera Pustaka secara rutin menggelar event bulanan yang "terjadwal" (bukan yang event bakti sosial atau CSR dari berbagai pihak) sebagai pengembangan model TBM Edutainment, sebuah tata kelola taman bacaan berbasis edukasi dan huburan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun