Siapapun yang punya komitmen untuk memperbaiki diri dan mengubah keadaan di masa depan menjadi lebih baik, maka literasi adalah jalannya.
Sejujurnya, tidak ada teori literasi yang paling benar. Karena literasi hanya membutuhkan proses dan aktivitas yang tiada henti. Berdinamika dalam literasi, berarti pantang menyerah untuk menghadirkan kreativitas, inovasi, dan kolaborasi dalam literasi. Siapapun dan di mana pun. Itulah yang disebut gerakan literasi. Tidak ada literasi tanpa proses dan dinamika di dalamnya.
Dari berbagai pengalaman dan kiprah literasi, pada akhirnya ada pelajaran penting yang sangat berharga. Bahwa literasi selalu mengajarkan siapapun untuk tetap menjadi baik dengan caranya sendiri, bukan cara orang lain. Meskipun cerita orang lain menganggap buruk diri kita, literasi yang akan membuktikannya di suatu hari nanti. Karena dalam literasi, baik adalah perbuatan bukan omongan. Karena itu, literasi harus dijadikan aktivtas yang asyik dan menyenangkan.
Maka kembalikan niat dan motif paling sederhana di literasi. Yaitu untuk memudahkan urusan orang lain sekalipun hanya melalui buku bacaan. Maka Allah SWT pun akan memudahkan urusan kita. Bila tidak dapat membantu, maka cukup untuk tidak menyusahkan, soal apapun dan kepada siapapun. Agar literasi tidak akan pernah mati. Salam literasi #ObrolanLiterasi #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H