Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bila Sukses dan Kebaikan Itu Harga Mati, Kerjakan Saja Tanpa Banyak Alasan

8 Mei 2023   07:33 Diperbarui: 8 Mei 2023   07:42 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Sudahlah, jangan banyak alasan kerjakan saja. Jangan buang waktu sia-sia selain menebar manfaat dan maslahat. Apapun tidak butuh alasan namun tuntaskan saja.

Adakalanya, kita untuk sesuatu atau banyak hal cenderung membuat alasan daripada mengambil tindakan. Pandai bikin alasan itu ujungnya penyesalan. Gagal melakukan ujungnya mencari kesalahan orang lain. Karena alasan, hanya bentuk penyangkalan diri atas ketidakmampuan kita. Mencari alasan atas apa yang tidak mampu digapai. Alasan dan alasan lagi.

Bila sukses dan kebaikan adalah harga mati. Maka kerjakan tanpa banyak alasan. Perkuat komitmen dan konsistensi dalam eksekusi. Sambil perbaiki niat, baguskan ikhtiar, dan selebihnya perbanyak doa. Bertekad kuat, berani bersikap, dan kerjakan tanpa banyak alasan. Agar jangan ada lagi alasan, apalagi yang dibuat-buat. 

Cerita-cerita berbasis alasan sering kita dengar. Belum melakukan apa-apa sudah berkilah dan mencari alasan. Terlalu buru-buru untuk membuat alasan sebelum mengerjakan. Inilah 5 (lima) alasan yang sering dikatakan banyak orang, untuk urusan apapun:

1. Saya tidak memiliki kemampuan. Lupa ya, bahwa kemampuan itu bisa dilatih dan digali. Semua orang juga dilahirkan tidak tahu apa-apa dan tidak bisa apa-apa. Tapi kok bisa seperti sekarang?

2. Saya tidak bisa mengajak orang. Belum dicoba kok sudah bilang tidak bisa. Tentukan saja tujuannya dan di mana, agar mudah mengajak siapapun. Kok giliran diajak ngopi orang lain mau?

3. Saya sibuk kerja jadi tidak punya waktu. Coba deh cek, apa ada orang kerja sehari 24 jam? Waktu luang pasti ada, hanya mau atau tidak memanfaatkan untuk kebaikan? Kerja itu baik tapi bermanfaat untuk orang lain pun penting.

4. Saya takut gagal. Memang ada orang di dunia ini yang tidak pernah gagal? Gagal itu guru terbaik untuk masa depan, untuk jadi lebih baik. Tidak ada sukses tanpa gagal, Silakan cek di buku-buku motivasi. Gagal itu harus dihadapi dan dicari solusinya.

5. Saya tidak didukung banyak orang. Coba saja dulu membangun relasi dan berjuang untuk tujuan mulia. Bila kahirnya tetap tidak didukung ya biarkan saja. Karena fokus kita itu pada tujuan bukan pada hambatan. Percayalah, tiap kebaikan yang kita lakukan pasti ada hasilnya, tidak ada ruginya.

Terlalu banyak alasan, akhirnya segala hal dibungkus dengan kata-kata "saya trauma dengan .....". Lupa ya, trauma apapun tidak akan pernah mengubah apapun. Justru yang palibg penting adalah merenungkan dan memperbaikinya. Agar essok lebih baik dari hari ini. Agar yang dikerjakan sekarang harus lebih baik dari yang sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun