5. Pahami hakikat hidup di dunia maka akan lega dan lapang dada. Banyak orang salah memahami dunia sehingga gagal menyikapinya. Dunia adalah jalan bukan tujuan.
6. Berbaik sangka saja kepada Allah SWT. Jangan salahkan keadaan, orang lain atau Allah SWT. Semua yang terjadi pada kita pasti baik di mata Allah SWT dan cukup bersabar untuk mananti hasilnya.
7. Jangan egois karena pilihan Allah SWT pasti lebih baik daripada pilihan kita sendiri. Tidak perlu memaksa diri, karena jalan hidup sudah ada dalam takdir-Nya.
8. Selalu ada jalan keluar dari setiap kesulitan. Jalan keluar pasti ada. Bahkan Semakin berat kesulitan yang dialami justru semakin dekat jalan keluar bahkan baik hasilnya.
9. Yakinlah tidak ada kesulitan yang Allah SWT berikan tanpa disiapkan solusinya. Semua masalah sangat gampang di mata Allah SWT, sudah disiapkan "sepaket", apa masalahnya dan jalan keluarnya?
10. Perbaki niat dan baguskan ikhtiar. Mungkin saja, kesulitan menjadi alat introspeksi atas niat masa lampau yang kurang pas dan ikhtiar yang tidak optimal. Maka perbaikilah niat dan ikhtiar.
11. Terus berdoa yang baik kepada Allah SWT. Jangan pernah bosan berdoa karena manusia itu bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa. Berdoa saja tanpa henti karena Allah SWT tidak pernah bosan mendengar dan mengabulkan doa hamba-Nya.
12. Bangkit, bangkit, dan bangkit. Jangan pernah terlena dengan kesulitan atau masalah apapun. Sikapi semuanya dengan berbuat yang terbaik, soal apapun dan di mana pun.
Kesulitan itu pasti ada, masalah pun selalu hadir. Maka mulailah berinteraksi dengan kesulitan dan masalah. Ada baiknya tidak bertumpu pada fakta tapi lebih  penting bagiamana cara menyikapinya? Memang berat, namun apapun harus dihadapi. Toh, pada akhirnya semuanya akan berlalu. Asal tetap bersikap realistis, objektif, dan sesuai hati Nurani. Jangan hiraukan apa kata orang lain karena orang lain itu pun punya masalahnya sendiri.Â
Jadikan momen lebaran sebagai sarana untuk memperbaiki diri dari hari-hari sebelumnya. Tetap optimis dan berpikir positif dalam keadaan apapun. Memamg terkesan klies, tapi memang itulah sikap yang harus dijunjung tinggi. Agar mampu berinteraksi dengan kesulitan apapun. Jangan biarkan masalah menerpa tanpa mampu dituntaskan. Itulah ikhtiar yang harus dilakukan.
Kembali ke fitrah. Itu berarti berani berinteraksi dengan kesulitan dan masalah. Memang ada benarnya. Kata bijak yang menyuruh kita untuk "berdoa menjadi manusia lebih kuat dalam menghadapi masalah, bukan berdoa untuk hidup lebih mudah". Salam literasi!