Alhamdulillah wa syukrulillah. Tepat di 6 April 2023 di bulan suci Ramadan 1444 H, anak ke-2 saya, Farid Nabil Elsyarif telah menyelesaikan seminar hasil penelitian di prodi Statistika FMIPA Universitas Brawijaya Malang. Satu tahap lagi melalui ujian sidang skripsi yang direncanakan bulan Mei 2023, Farid sah dinyatakan sebagai sarjana. Berarti sebentar lagi, dia akan lulus dari FMIPA UniBraw. Tinggal menunggu wisuda saja dan bersiap meninggalkan kota Malang.
Farid, saya menyebutnya Sang Maestro. Jelang menjadi sarjana, saya selalu mendoakan yang terbaik untuknya, untuk masa depannya. Dan entah kenapa, saya begitu percaya diri padanya. Insya Allah mampu menggapai keberhasilan masa depan untuk dirinya sendiri. Dia sosok yang mampu bersahabat dengan realitas, bersikap objektif dan berpijak pada yang benar. Sangat mampu hidup mandiri dan berhasil mengontrol dirinya sendiri.
Ke-PD-an saya bukan tanpa alasan. 4 tahun nge-kost dan tinggal di Malang selama kuliah dari tahun 2019. Sebelumnya saat SMA, 3 tahun tinggal di asrama di SMAN CMBBS Pandeglang Banten. Itu artinya, total 7 tahun dia tidak tinggal di rumah dan terpisah dari orang tuanya. Kondisi yang tidak mudah bagi anak yang dibesarkan dalam dekapan orang tua. Bahkan tidak sedikit orang tua yang sulit melepaskan anaknya untuk sekolah atau belajar di tempat yang jauh. Dan kini, seusai meraih gelar sarjana nanti, Farid akan bersiap masuk ke "dunia nyata", dunia kerja untuk mengabdikan ilmunya dalam pekerjaan. Hidup yang lebih mandiri lagi.Â
Sekali lagi, sebagai orang tua, saya bersyukur tiada henti. Karena Farid tumbuh apa adanya. Tidak banyak tingkah dan polah dalam hidup dan pergaulannya. Selalu mampu mengontrol diri, tahu mana yang baik dan tidak baik. Sebagai mahasiswa yang berada jauh dari orang tua, bisa saja dia lalai dalam studinya. Kuliah tapi tidak mampu kelar tepat waktu. Nah, Farid sudah membuktikannya. Kuliah di UniBraw, Insya Allah mampu dituntaskan tepat waktu. Tahun 2023 ini lulus dan siap kembali ke rumah. Alhamdulillah ya Nak, semua sudah terlewati.
Maka abi berpesan Nak. Teruslah kejar mimpi dan harapanmu ke depan. Jangan terbuai dengan masa lalu. Singkirkan yang buruk dan rintis tiap langkah dan nafas kebaikan yang bisa ditebarkan. Tentu, dengan modal ilmu dan akhlak yang kamu punya. Karena sejatinya, hidup itu tidak pernah mengenal batasan, selain kamu yang menciptakannya. Tetaplah jadi diri sendiri dan jangan pernah mau menjadi yang seperti orang lain harapkan. Hanya kamu yang tahu, kamu yang bisa. Tanpa seorang pun yang bisa menggoyahkan tekad kuatmu.
Karena esok pilihannya hanya dua. Mau menjadi "lentera" yang menebarkan cahaya atau jadi cermin yang memantulkan cahaya itu. Dan apa yang kamu sudah capai sekarang, semuanya sudah menjadi kehendak Allah SWT. Teruslah mendekat pada Ilahi Rabbi. Karena kita hanya seorang hamba. Cuma pesuruh dan melakukan apa yang disuruh-Nya. Menegakkan kalimatullah dalam segala keadaan dan di mana pun.
Â
Selamat ya Nak. Abi bangga punya anak seperti kamu. Jadilah teladan untuk adikmu Farah. Dan kamu pasti tahu apa yang harus dilakukan dan cara melakukannya dengan baik. Semoga Allah SWT selalu ridho atasmu. Sehat selalu dan jadilah literat!
Karena apa sih yang diharapkan dari orang tua selain anak-anaknya mampu berbuat untuk dirinya sendiri yang lebih baik. Hanya itu, lebih baik ke depannya. Terima kasih dan proud of you Nak. Salam literasi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H