Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Unsur Penting Menulis Kreatif yang Sering Dilupakan

3 Maret 2023   18:37 Diperbarui: 3 Maret 2023   18:40 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen Pribadi

Kemampuan menulis kreatif, faktanya sangat dibutuhkan di era digital seperri sekarang. Tulisan kreatif tidak mungkin hadir dengan sendirinya. Tidak pula diwariskan dari siapapun. Maka siapapun, harus punya ikhtiar untuk mahir dalam menulis kreatif. Karena menulis kreatif lahir dari 1) kemampuan menulis untuk menuangkan ide dan gagasan secara tertulis dengan baik dan 2) kreativitas sebagai indikasi adanya daya cipta atau kemampuan untuk melahirkan karya atau sesuatu yang baru.

Dalam pembelajaran, menulis kreatif merupakan proses menuangkan ide dan gagasan secara tertulis dengan cara yang beda. Berbeda dari karya yang pernah ada, berbeda dari yang biasanya. Karena itu, kreativitas bisa terjadi di mana saja, termasuk dalam aktivitas menulis. Asal mampu mengeksplorasi daya citpa dan imajinasi secara optimal sehingga mampu menghasilkan karya kreatif.

Menulis kreatif, mau tidak mau, menuntut setiap orang untuk menggali potensi kreatif yang dimilikinya lalu disalurkan menjadi karya kreatif. Sebuah cara beda dalam menulis. Maka menurut buku "Kompetensi Menulis Kreatif" karya Syarifudin Yunus terbitan Ghalia Indonesia (2015) menyebut kompetensi menulis kreatif  dapat diterapkan secara praktis bila memperhatikan unsur penting yang sering dilupakan. Unsur penting kreativitas itu terdiri dari:

1. Kemampuan berpikir kritis, sebuah cara berpikir untuk selalu bertanya, menganalisis, menafsirkan, mengevaluasi, dan membuat penilaian tentang sesuatu hal.

2. Kepekaan emosi, sebuah kemampuan untuk merasakan suatu keadaan berdasar kesadaran yang tajam sehingga mampu membuat hubungan antara ide dan fakta.

3. Bakat, sebuah potensi bawaan yang mampu diolah dan dikelola menjadi karya yang menarik.

4. Daya imajinasi, sebuah daya pikir seseorang untuk membayangkan atau menciptakan suatu gambaran pada pikirannya.

5. Kemampuan ekspresif, sebuah kemampuan untuk mengungkapkan suatu keadaan melalui ide dan tulisan yang ekspresif.

Karena itu, menulis kreatif akan menemui "jalannya sendiri" apabila didukung sikap kreatif sebagai individu. Selalu berani untuk memunculkan rasa ingin tahu dalam makna yang positif (bukan jadi orang kepo) sebagai stimulus untuk melakukan terobosan hal baru atau inovasi. Sikap kreatif yang tercermin melalui sikap untuk lebih sering mengamati suatu realitas untuk diubah menjadi tulisan yang bernuansa kreatif. Maka di saat yang sama, menulis kreatif menjadi "media" interaksi antara pemikiran baru dan imajinasi yang dimiliki.

Jadi, sangat penting setiap individu untuk menggali potensi kreatif yang dimiliki dan bisa dituangkan ke dalam tulisan yang beda dan menarik. Untuk melihat hal-hal yang tidak mampu dilihat orang lain, mampu memikirkan sesuatu yang tidak dipikirkan orang lain. Di situlah menulis kreatif hadir. Salam menulis kreatif #KompetensiMenulisKreatif #MenulisKreatif #SyarifudinYunus

Sumber: Ghalia Indonesia
Sumber: Ghalia Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun