Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nasihat Seorang Ayah Saat Melepas Anak Laki-Lakinya Menikah

26 November 2022   19:19 Diperbarui: 26 November 2022   19:29 2394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menikahkan anak, adalah salah satu kewajiban orang tua terhadap anaknya. Kewajiban yang tidak kalah penting dari memberi nama yang baik, menafkahkan, dan mendidik hingga bisa mandiri. Selain memberi doa restu dan mendukung penuh, menikahkan anak menjadi momen penting orang tua untuk mengantarkan sang anak ke gerbang pintu kemandirian, menjalani mahligai rumah tangganya sendiri. Sebagai tanda "selesainya" kewajiban orang tua kepada anaknya.

Menikahkan anak berarti mengantarkan anak menuju kehidupan yang sebenarnya. Di samping mendoakan dan memberi nasihat agar bisa menjalani rumah tangga dan hidup berkeluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah. Keluarga yang diberkahi Allah SWT, penuh kasih sayang dan kedamaian, serta saling menghormati pasangannya. Doa restu itulah yang saya sampaikan atas pernikahaan anak laki-laki ke-1 saya, Fahmi Rifli Pradana (25 tahun) dengan Firda Azmalia hari ini, 26 November 2022 di Depok. Sebagai orang tua, menyaksikan pernikahan anak laki-laki, mulai dari akad nikah hingga walimatul arsy (resepsi) penuh rasa haru, bangga, dan bersyukur. Semoga Allah SWT ridho untuk Ananda Fahmi Rifli Pradana dan Firda Azmalia dan dikaruniai anak-anak yang soleh dan solehah, amiin.

Maka seusai walimatul arsy (resepsi) dan saat melepas anak laki-lakinya menikah. Sebagai seorang ayah, saya pun membuat tulisan ini sebagai nasihat kepada sang anak laki-laki, Fahmi Rifli Pradana agar langgeng dan mampu mengarungi kehidupan rumah tangga sesuai tuntunan agama. Bisa jadi, inilah nasihat terakhir seorang ayah saat melepas anak laki-lakinya menikah.

1. Nak, niatkan selalu membangun rumah tangga karena Allah SWT. Karena itu, sebagai suami istri harus selalu dekat kepada Allah SWT. Karena apapun, datang dan akan kembali kepada-Nya. Perbaiki terus nikah yang baik, jalankan ikhtiar yang baik, dan berdoalah selalu kepada-Nya.

2. Nak, jadilah pasangan yang selalu menyenangkan dan saling menghormati menurut agama. Tiap ada masalah, hindari berkeluh-kesah apalagi menceritakan kejelekan pasangan kepada orang lain. Jaga rahasia keluarga sepenuh hati dan sebisa mungkin, karena itu perintah agama dan lebih baik dampaknya.

3. Nak, menikah itu bukan mencari sempurna tapi mau menerima kekurangan. Salah-khilaf itu lazim, asal tahu cara untuk mengatasinya. Bukan menempuh "jalan sendiri" yang melanggar agama, itu prinsip yang harus dipegang.

4. Nak, perbaiki terus komunikasi dan saran untuk kebaikan rumah tangga. Tidak usah libatkan orang lain dalam urusan rumah tangga, karena mereka tidak kasih makan dan tidak berpengaruh apa-apa dalam rumah tangga kita. Lakukan yang baik untuk rumah tangga kalian.

5. Nak, bersikaplah bijak dan objektif dalam kondisi apapun. Jadikan rumah tangga sebagai pembelajaran untuk memperbaiki diri, di samping menjadi ladang amal untuk siapapun.

Begitulah Nak, nasihat seorang ayah untuk anak laki-lakinya yang menikah. Dan satu lagi Nak, di era media sosial begini, hindari segala hal yang jelek0jelek di media sosial. Karena tidak ada gunanya. Apalagi menjadikan media sosial untuk bergosip atau menebar aib keluarga, hindari dan jangan dilakukan. Sekali lagi, tidak ada yang menolong kalian selain kalian sendiri dan Allah SWT. Jangan minta simpati atau pertolongan dari media sosial, itu semua semu dan kamuflase belaka.

Sebagai anak laki-laki, jadilah suami yang membimbing dan mendidik istri menurut agama. Pegang prinsip hidup dan junjung tinggi ajaran agama. Karena di situ, semua sudah diatur dan tinggal dijalani dengan baik. Berkeluarga itu bukan hanya fisik semata, tapi selalu perkkuat mental dan finansial. Agar kita tetap independen, tidak bergantung kepada siapapun. Tenpat bergantung hanya Allah SWT, itu sudah cukup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun