Bila Anda suka membaca buku atau peduli taman bacaan, ada baiknya mengunjungi salah satu Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Sebuah taman bacaan yang dikenal kreatif dan instragramble.Â
Selain ada banyak spot wisata di kaki Gunung Salak, TBM Lentera Pustaka menyajikan konsep taman bacana yang asyik dan menyenangkan. Sebagai bagian untuk meningkatkan kegemaran membaca dan budaya literasi masyarakat.
Saat main atau berwisata ke kaki Gunung Salak, pasti merasakan pemandangan alam yang alami dan asri. Lagi hawa yang sejuk sehingga bisa jadi obat stres yang manjur. Sembuh dari sumuk dan kepenatan pikiran.Â
Di kaki Gunung Salak, Anda bisa berkunjung ke Curug Nangka, Kawasan Wisata Gunung Halimun Salak, Curug Pangeran, Curug Ngumpet, Hutan Pinus, Pura Jagatkarta Parahiyangan, bahkan glamping dan kafe-kafe yang alami lagi asri. Jarak tempuhnya sekitar 1,5 jam dari Jakarta.
 Nah, untuk Anda yang peduli gerakan literasi dan aktivitas membaca buku. Tentu bisa menyambangi TBM Lentera Pustaka. Selain bisa membaca buku di berbagai tempat, taman bacaan ini menyajikan spot-spot foto yang keren. Seperti bergaya di "Gunung Salak Literation Week -- GSLW" sebagai tempat catwalk literasi zebra cross tapi wajib membawa buku.Â
Ada pula spot nama-nama jalan yang unik seperti "Jl. Sama Aku Nikah Sama Orang Lain" atau "Jl. Ke TBM Bukan Ke Mantan". Ada pula kebun baca sebagai tempat event bakti sosial dan diskusi, di samping tersedia Rooftop Baca di lantai 2 yang ber-view Gunung Salak dan Kota Jakarta.Â
TBM Lentera Pustaka bukan hanya jadi tempat membaca ratusan anak-anak dan warga sekitar. Tapi juga bisa jadi tempat bakti sosial CSR, event komunitas, bahkan donasi buku. Asal spirit-nya untuk membangun tradisi baca dan budaya literasi masyarakat.
Spot terbaru di TBM Lentera Pustaka adala "Kolecer Literasi", kotak literasi cerdas yang dihibahkan dari Dinas Arsip dan Perpustakaan (DAP) Kab. Bogor. Kotak berisikan buku-buku yang bisa jadi bacaan sejenak di Kebun Baca Lentera Pustaka.
Memang, Â TBM Lentera Pustaka mengusung "wisata literasi" sebagai sosialisasi dan kampanye pentingnya membaca buku di era digital. Bahkan untuk yang suka selfie atau foto-foto untuk media sosial, Taman Bacaan Lentera Pustaka sangat cocok.
Patut diketahui, sejak berdiri tahun 2017 lalu, TBM Lentera Pustaka saat ini menjalankan 13 program literasi yang terdiri dari: 1) TABA (TAman BAcaan) dengan 130 anak pembaca aktif dari 3 desa (Sukaluyu, Tamansari, Sukajaya), 2) GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) dengan 9 warga belajar, 3) KEPRA (Kelas PRAsekolah) dengan 26 anak usia prasekolah, 4) YABI (YAtim BInaan) dengan 14 anak yatim yang disantuni dan 4 diantaranya dibeasiswai, 5) JOMBI (JOMpo BInaan) dengan 8 jompo usia lanjut, 6) TBM Ramah Difabel dengan 2 anak difabel, 7) KOPERASI LENTERA dengan 31 kaum ibu agar terhindar dari jeratan rentenir dan utang berbunga tinggi, 8) DonBuk (Donasi Buku), 9) RABU (RAjin menaBUng), 10) LITDIG (LITerasi DIGital) untuk mengenalkan cara internet sehat, 11) LITFIN (LITerasi FINansial), 12) LIDAB (LIterasi ADAb), dan 13) MOBAKE (MOtor BAca KEliling). Dengan koleksi lebih dari 10.000 buku serta didukung 5 wali baca dan 18 relawan, TBM Lentera Pustaka dikenal taman bacaan paling komprehensif dan kreatif. Tidak kurang dari 250 orang pengguna layanan TBM Lentera Pustaka setiap minggunya.