Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

90% Anak 5 Tahun Akses Internet untuk Media Sosial, TBM Lentera Pustaka Ajarkan Literasi Digital

28 September 2022   20:32 Diperbarui: 28 September 2022   20:35 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini realitas yang harus disikapi. Ternyata BPS (2019) mencatat, 90% anak usia 5 tahun ke atas di Indonesia mengakses internet untuk media sosial. Itu berarti, 9 dari 10 anak Indonesia memakai internet untuk medsos. Data lain menyebut, 66% anak usia 5 tahun ke atas mengakses internet untuk mendapat informasi atau berita, sementara untuk hiburan mencapai 63%. Sayangnya, hanya 33% anak usia 5 tahun ke atas yang mengakses internet untuk mengerjakan tugas sekolah. Agak memprihatinkan sih.

Atas realitas itu, maka penggunaan internet di kalangan anak-anak harus mendapat perhatian orang tua, bila tidak mau diawasi. Sebab, bukan tidak mungkin nantinya  internet dapat menimbulkan dampak negatif. Seperti terpapar pornografi. cyber bullying, atau mengalami depresi akibat terlalu sering berselancar di dunia maya. Belum lagi dampak medsos yang kian menjauhkan anak-anak dari keluarga dan rentan terhadap pengaruh buruk orang lain.

Internet memang sulit dihindari di era digital begini. Tapi seharusnya di level anak-anak, internet dapat dimanfaatkan untuk aktivitas belajar atau sekolah. Atau aktivitas pemanfaatan teknologi yang kreatif. Bukan justru menjadi pengguna internet yang "menghabisakan" biaya, di samping bermain gawai atau ber-medsos ria. Sejatinya, internet untuk memudahkan urusan atau pekerjaan yang positif.

Maka atas kepedulian itulah, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor menjalankan program, literasi digital seminggu sekali untuk anak-anak pembaca aktif. Selain untuk mengenalkan cara operasi komputer,  literasi digital pun fokus untuk edukasi dalam hal pemanfaatan internet untuk aktivitas yang positif. Seperti mengerjakan tugas sekolah dan latihan mengetik ringkasan buku-buku yang sudah dibaca. Intinya, jangan sampai anak-anak pembaca aktif salah pakai internet. Harus ada nasihat dalam menggunakan internet dan gawai. 

 

Memang internet dan media sosial bisa jadi sulit dihindari. Tapi edukasi untuk menggunakan internet yang positif dan sehat pun harus tetap dilakukan. Agar anak-anak tidak salah pakai internet. Dan yang terpenting, harus ada edukasi dan cara untuk mencegah dampak negative internet di kalangan anak-anak. Salam literasi #LiterasiDigital #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun