Jadi di tengah hingar-bingar gaya hidup dan status sosial di era digital, isnya Allah saya tetap komitmen untuk menjalani profesi sebagai driver motor baca keliling. Tanpa bayaran dan menjauh dari popularitas. Semua saya jalani sebagai bentuk pengabdian kepada umat.Â
Sebagai ladang amal saya dan banyak orang untuk menebar virus membaca buku ke pelosok kampung. Ibarat kata, bila ada orang mencari kesenangan melalui olahraga atau nongkrong di kafe, maka saya memilih kesenangan jadi driver motor baca kelling. Sama kan ...
Dan di balik itu, saya sama sekali tidak mempedulikan apa kata orang. Karena saya hanya driver motor baca keliling. Sama sekali tidak mampu menyenangkan semua orang. Karena tugas seorang driver adalah mengantarkan penumpangnya sampai ke tujuan, bukan yang lainnya. Mengantarkan anak-anak kampung agar bisa membaca buku, syukur-syukur bisa mencapai cita-citanya.
Hanya satu kalimat yang saya mau sampaikan kepada khalayak. Ahh, saya hanya driver motor baca keliling. Insya Allah saya ikhlas dan senang menjalaninya hingga nanti. Dan sulit jadi driver motor baca keliling, bila kita belum kelar dengan diri sendiri. Salam literasi #DAAITV #SosokPegiatLiterasi #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka