Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

6 dari 10 Ruang Baca TBM di Indonesia Tidak Nyaman (Survei Tata Kelola Taman Bacaan 2022)

29 Juni 2022   20:55 Diperbarui: 29 Juni 2022   20:59 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Survei Tata Kelola Taman Bacaan tahun 2022 yang dilakukan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka (Juni 2022) menyebutkan 57% fasilitas ruang baca yang ada di taman bacaan tergolong tidak memadai, 19% menganggap mungkin memadai. Dan hanya 24% taman bacaan yang ruang bacanya memadai. Itu berarti, 6 dari 10 ruang baca di taman bacaan tidak nyaman. Gerakan literasi di Indonesia dihadapkan pada tantangan yang besar.

Fasilitas ruang baca biasanya terdiri dari rak-rak buku, alas atau karpet baca, bangunan taman bacaan hingga fasilitas lain taman bacaan. Ruang baca merupakan area penting di taman bacaan yang mampu menciptakan kenyamanan para pembaca. Bila ruang bacanya menarik, maka animo pembaca untuk datang pun tinggi.

 Survei Tata Kelola Taman Bacaan tahun 2022 ini diikuti 116 pegiat literasi dari 83 kabupaten/kota di 25 provinsi di Indonesia, seperti: DKI Jakarta, Jatim, Jabar, NTT, NTB, Jambi, Jateng, Sumut, Maluku, Papua Barat, Sulsel, Sumbar, Kalbar, Sulbar, Sultra, Aceh, Banten, Lampung, Sumsel, Riau, Sulteng, Maluku Utara, Bengkulu, Kalteng, dan Kalut. Survei ini menyiratkan bahwa fasilitas ruang baca masih harus ditingkatkan. Agar taman bacaan mampu menjadi tempat membaca yang asyik dan menyenangkan..

"Selain memetakan realitas di taman bacaan, survei tata kelola ini pun menjadi sinyal pentingnya partisipasi publik dan pemerintah dalam memperbaiki fasilitas ruang baca. Agar taman bacaan mampu jadi tempat yang asyik, di samping tempat membaca buku. Bila membaca penting, maka ruang bacanya harus memadai. Apalagi di era digital, tradisi membaca kian tergerus oleh gawai" ujar Syarifudin Yunus, Pendiri dan Kepala Program TBM Lentera Pustaka di Bogor sekaligus pelaksana Survei Tata Kelola Taman Bacaan tahun 2022.

Patut diketahui, taman bacaan adalah ruang publik untuk membangun kegemaran membaca masyarakat. Taman bacaan punya peran besar dalam meningkatkan kualitas informasi dan sumber daya manusia. Agar tidak terjebak hoaks dan pengaruh media sosial. Karena itu, fasilitas ruang baca jadi "pekerjaan rumah" yang harus dioptimalkan. Semua pihak semestinya peduli terhadap peningkatan Sarana dan prasarana taman bacaan.

Upaya untuk mendekatkan anak-anak dengan buku bacaan, tentu sangat dipengaruhi oleh fasilitas ruang baca, sarana, dan prasarana di taman bacaan. Tanpa ruang baca yang layak, bisa jadi taman bacaan kian sepi dan makin dijauhi pembacanya. Maka cara yang dapat dilakukan adalah menjadikan ruang baca di taman bacaan menjadi lebih menarik dan menggairahkan.

Maka ke depan, taman bacaan tidak cukup hanya beroperasi. Tapi fasilitas ruang baca patut ditingkatkan. Sebab rasa nyaman di taman bacaan, akan jadi modal penting para pembaca berdatangan. Apa artinya taman bacaan tanpa ruang baca yang nyaman. Salam literasi #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka #SurveiTataKelolaTBM

Sumber: TBM Lentara Pustaka
Sumber: TBM Lentara Pustaka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun