Usai sudah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Perkumpulan DPLK pada 9-11 Juni 2022 di Bali. Diikuti 60 peserta dari 26 DPLK di Indonesia. Dibuka oleh IKNB OJK dan seluruh pelaku industri Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) menyimak dengan seksama. Tentu dalam suasana yang rileks dan penuh kebersamaan. Harapannya, semoga ke depan industry DPLK dapat meraih pertumbuhan bisnis yang lebih signifikan.
DPLK Ayo Ayo Ayo Maju, yel-yel itulah yang didengungkan saat outbound meeting Rakernas PDPLK tahun 2022 ini. Maka ada segudang tantangan dan peluang yang harus digarap bersama pelaku industri DPLK ke depan. Demi majunya bisnis DPLK di Indonesia, di samping mampu mengoptimalkan program pensiun sukarela untuk 60 juta pekerja formal maupun 70 juta pekerja informal di Indonesia. Baik untuk pensiun pesangon. Agar bisa sejahtera di masa pensiun dan mampu mempertahankan gaya hidup di masa pensiun seperti saat masih bekerja.
Maka serangkaian agenda pelaku industri DPLK di Indonesia ke depan, sebagai catatan rapat kerja nasional tahun 2022 antara lain sebagai berikut:
1. Pelaku DPLK di mana pun harus mampu menjadi agen literasi dan edukasi akan pentingnya program pensiun DPLK baik untuk pekerja individual maupun korporasi untuk mempersiapkan masa pensiun atau hari tua pekerja.
2. Pentingnya inovasi produk DPLK agar mampu menjadi "one stop shopping" progam kesejahteraan pekerja, untuk optimalisasi investasi maupun manfaat tambahan yang bisa diberikan kepada peserta DPLK.
3. Perlu adanya standarisasi "batas bawah" biaya pengelolaan DPLK. Agar DPLK dapat memberi kontribusi signifikan kepada pendiri, di samping untuk memperkuat "posisi tawar" program DPLK yang tidak hanya dilihat sebatas biasa tapi optimalisasi investasi, pelayanan, bahkan teknologi.
4. Perlu dilakukannya refreshment edukasi dan literasi di antara pelau DPLK sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi, di samping mengoptimalkan "cara delivery" kepada public. Agar DPLK lebih mudah dipahami masyarakat dari sisi manfaat dan keunggulannya untuk mempersiapkan masa pensiun.
5. Pentingnya dilakukan edukasi publik melalui webinar atau seminar akan pentingnya program DPLK secara berkelanjutan. Apa dan bagaimana DPLK bekerja untuk masa pensiun?
6. Perlu adanya standarisasi pemahaman mengenai cara kerja bisnis DPLK di internal pelaku DPLK terhadap divisi terkait. Agar bisnis DPLk dapat tumbuh lebih signifikan dan mencapai kemajuan yang berkualitas.
7. Pelaku industri DPLK harus tetap menjaga prinsip perlindungan konsumen. Agar manfaat DPLK benar-benar dapat dirasakan peserta di masa pensiun atau saat tidak bekerja lagi.