Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

DPLK Ayo Ayo Ayo Maju, Catatan Rakernas PDPLK Tahun 2022

11 Juni 2022   09:23 Diperbarui: 11 Juni 2022   09:39 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Usai sudah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Perkumpulan DPLK pada 9-11 Juni 2022 di Bali. Diikuti 60 peserta dari 26 DPLK di Indonesia. Dibuka oleh IKNB OJK dan seluruh pelaku industri Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) menyimak dengan seksama. Tentu dalam suasana yang rileks dan penuh kebersamaan. Harapannya, semoga ke depan industry DPLK dapat meraih pertumbuhan bisnis yang lebih signifikan.

DPLK Ayo Ayo Ayo Maju, yel-yel itulah yang didengungkan saat outbound meeting Rakernas PDPLK tahun 2022 ini. Maka ada segudang tantangan dan peluang yang harus digarap bersama pelaku industri DPLK ke depan. Demi majunya bisnis DPLK di Indonesia, di samping mampu mengoptimalkan program pensiun sukarela untuk 60 juta pekerja formal maupun 70 juta pekerja informal di Indonesia. Baik untuk pensiun pesangon. Agar bisa sejahtera di masa pensiun dan mampu mempertahankan gaya hidup di masa pensiun seperti saat masih bekerja.

Maka serangkaian agenda pelaku industri DPLK di Indonesia ke depan, sebagai catatan rapat kerja nasional tahun 2022 antara lain sebagai berikut:

1. Pelaku DPLK di mana pun harus mampu menjadi agen literasi dan edukasi akan pentingnya program pensiun DPLK baik untuk pekerja individual maupun korporasi untuk mempersiapkan masa pensiun atau hari tua pekerja.

2. Pentingnya inovasi produk DPLK agar mampu menjadi "one stop shopping" progam kesejahteraan pekerja, untuk optimalisasi investasi maupun manfaat tambahan yang bisa diberikan kepada peserta DPLK.

3. Perlu adanya standarisasi "batas bawah" biaya pengelolaan DPLK. Agar DPLK dapat memberi kontribusi signifikan kepada pendiri, di samping untuk memperkuat "posisi tawar" program DPLK yang tidak hanya dilihat sebatas biasa tapi optimalisasi investasi, pelayanan, bahkan teknologi.

4. Perlu dilakukannya refreshment edukasi dan literasi di antara pelau DPLK sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi, di samping mengoptimalkan "cara delivery" kepada public. Agar DPLK lebih mudah dipahami masyarakat dari sisi manfaat dan keunggulannya untuk mempersiapkan masa pensiun.

5. Pentingnya dilakukan edukasi publik melalui webinar atau seminar akan pentingnya program DPLK secara berkelanjutan. Apa dan bagaimana DPLK bekerja untuk masa pensiun?

6. Perlu adanya standarisasi pemahaman mengenai cara kerja bisnis DPLK di internal pelaku DPLK terhadap divisi terkait. Agar bisnis DPLk dapat tumbuh lebih signifikan dan mencapai kemajuan yang berkualitas.

7. Pelaku industri DPLK harus tetap menjaga prinsip perlindungan konsumen. Agar manfaat DPLK benar-benar dapat dirasakan peserta di masa pensiun atau saat tidak bekerja lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun