Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Liputan TV di Taman Bacaan, Wujudkan 4 Peran Media untuk Gerakan Literasi

16 Mei 2022   17:46 Diperbarui: 16 Mei 2022   17:52 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peran media, khususnya televisi sangat besar untuk tumbuhnya gerakan literasi dan aktivitas taman bacaan di Indonesia. Agar dapat menyuarakan pentingnya anak-anak membaca buku, sambil mengimbangi aktivitas bermain gawai di era digital.

Karena itulah, TBM Lentera Pustaka memfasilitasi Jawa Pos TV untuk melakukan liputan hari ini (16/05/2022) yang mengangkat aktivitas "MOtor BAca KEliling (MOBAKE)" yang menjelajah ke Kampung Jami Desa Sukaluyu Kec. Tamansari Kab. Bogor. Liputan yang menguak kisah Syarifudin Yunus sebagai penggagas Motor Baca Keliling (MOBAKE) sekaligus Pendiri TBM Lentera Pustaka dalam menyediakan akses bacaan kepada anak-anak usia sekolah di kampung-kampung yang selama ini tidak punya akses bacaan. Karena faktanya, memang saat ini akses bacaan anak-anak sangat terbatas. Tidak ada perpustakaan, baik di wilayah selevel desa atau sekolah yang memadai.

Syarifudin Yunus yang berprofesi sebagai Dosen Pendidikan Bahasa Indonesia FBS Unindra dan kandidat doktor taman bacaan dari Manajemen Pendidikan Pascasarjana Universitas Pakuan ini bertekad kuat untuk menyediakan akses bacaan melalui program motor baca keliling. Dengan beroperasi 2 kali seminggu, Motor Baca Keliling menjelajah ke 3 tempat (Kampung Jami Desa Sukaluyu, Kampung Babakan Desa Sukajadi, Kampung Buniaga Desa Tamansari) dengan membawa 300 buku di boks motor yang dilengkapi 2 buah tiker sebagai alas untuk membaca. Intinya, MOBAKE TBM Lentera Pustaka adalah ikhtiar mendekatkan buku bacaan ke anak-anak yang selama ini tidak punya akses bacaan.

 Motor baca kelilling (MOBAKE) TBM Lentera Pustaka diluncurkan pada 20 Februari 2022. Dengan memanfaatkan motor tua milik pendiri TBM Lentera Pustaka yang diubah menjadi motor baca keliling. Melalui MOBAKE, TBM Lentera Pustaka berharap dapat menyediakan akses bacaan ke banyak kampung yang tidak punya taman bacaan atau perpustakaan. Agar anak-anak usia sekolah lebih akrab dengan buku (bukan akrab dengan gawai). Tujuannya sederhana, untuk menekan angka putus sekolah, memperkecil usia pernikahan dini, dan menjauhkan anak-anak dari kegiatan yang negative seperti nongkrong, naik motor saat masih anak-anak. 

Media massa, termasuk media televisi memiliki peran penting dalam menyuarakan aktivitas taman bacaan dan Gerakan literasi di Indonesia. Setidaknya, liputan media massa di taman bacaan memiliki manfaat seperti 1) memberi informasi tentang aktivitas taman bacaan dan literasi, 2) mendidik masyarakat akan pentingnya membaca buku sekalipun di tengah era digital, 3) memengaruhi pemerintah daerah dan masyarakat untuk lebih peduli pada taman bacaan dan gerakan literasi, dan 4) mengajak korporasi, individu, dan masyarakat untuk membangun budaya literasi dan kepedulian terhadap aktivitas taman bacaan. 

 Karena itu, semua pihak dituntut untuk lebih peduli pada aktivitas literasi dan taman bacaan. Minimal, menasihati atau menyuruh anaknya untuk membaca buku. Bukan hanya main melulu apalagi nongkrong yang tidak karuan. Karena dengan membaca buku, setidaknya siapa pun telah menyelamatkan masa depan anak-anak. Untuk lebih baik dan lebih berkualitas. Termasuk peran pemerintah, korporasi dan individu untuk mendukung aktivitas literasi di taman bacaan.

 Maka jangan bilang minat baca rendah di Indonesia, bila tidak mampu menyediakan akses bacaan ke anak-anak di kampung-kampung seperti di kaki Gunung Salak Bogor. Salam literasi #MOtorBAcaKEliling #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka

Sumber: TBM Lentera Pustaka
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun