Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Getol Ibadah Ritual Abaikan Ibadah Sosial, Kok Bisa?

9 Mei 2022   10:23 Diperbarui: 9 Mei 2022   10:34 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: TBM Lentera Pustaka

Seperti riwayat Aisyah yang heran, kenapa Rasulullah masih sangat rajin beribadah kepada Allah walau surganya sudah dijamin? Maka Rasulullah pun bersabda, bahwa "beliau beribadah atas rasa terima kasih dan syukur kepada Allah SWT, karena terlalu banyak nikmat yang dilimpahkan-Nya".

Banyak kisah menyebutkan, bahwa ibadah sosial sangat bernilai di mata Allah SWT, bahkan mungkin jauh lebih bernilai dari ibadah ritual. Karena Allah SWT berada di antara orang-orang yang kesusahan. Maka salah satu cara untuk menemui Allah SWT adalah dengan membantu orang-orang yang susah. Membantu sesama akan hal apa pun yang bernilai ibadah.

Dalam kitab "Mukasyafatm al-Qulub", suatu kali Nabi Musa berdialog dengan Allah, lalu bertanya, "Wahai Allah, aku sudah melaksanakan ibadah yang engkau perintahkan. Manakah di antara ibadahku yang engkau senangi, apakah sholatku? 

Allah menjawab, "Sholatmu itu hanya untukmu sendiri, karena shalat membuat engkau terpelihara dari perbuatan keji dan mungkar." Lalu ibadah apa yang membuat engkau senang? tanya Nabi Musa lagi. Maka jawabnya, "Memasukkan rasa bahagia ke dalam diri orang lain". Menyenangkan hati orang lain pun ibadah. Menjaga hubungan baik dengan orang lain justru lebih dari ibadah ritual.

Ibadah sosial pun terjadi di taman bacaan. Walau hanya menyediakan akses bacaan kepada anak-anak. Memberantas buka aksara, mengajari anak-anak prasekolah. Bahkan membina anak-anak yatim dan kaum jompo.

 Termasuk membebaskan kaum ibu dari jeratan rentenir dan utang berbunga tinggi melalui koperasi simpan pinjam. Hal itulah yang dilakukan di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor, sebagai wujud ibadah sosial. Ibadah yang tidak hanya sebatas ritual. 

 Ibadah sosial sama pentingnya dengan ibadah ritual. Maka berhati-hatilah terhadap dosa-dosa sosial. Seperti menyakiti hati manusia, bergibah, berprasangka buruk, berkata kotor, menghakimi, apalagi menzolimi dan mengambil hak orang lain. 

Jangan sepelekan dosa sosial sekecil apa pun. Itulah pentingnya silaturahim dan saling memaafkan. Dosa kepada Allah SWT, siapa pun bisa memohon ampunan-Nya.  Karena ampunan Allah SWT jauh lebih luas daripada murka-Nya.

Tapi dosa kepada manusia, Allah SWT tidak akan mengampuni sebelum manusia yang dizolimi itu ridho. Korupsi, mencuri, menjual hak orang lain tidak bisa diampuni dosanya dengan banyak sholat. Karena di situ, ada dosa sosial dan kezoliman terhadap orang lain.

Jadi, ibadah sosial dan ritual itu penting. Sebagai wujud cinta kepada sesama dan syukur kepada Allah SWT. Bukan karena merasa jadi orang penting atau disebut dermawan atau dipuji orang. Karena bukankah segala yang ada di langit dan bumi adalah milik-Nya. 

Lalu, kenapa berani mengambil milik Allah? Selalu ada jalan untuk memperbaiki ibadah sosial. Salam literasi #IbdahaSosial #PegiatLiterasi #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun