Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

5 Cara Hindari Toxic People di Taman Bacaan dan Aktivitas Literasi

29 April 2022   09:02 Diperbarui: 29 April 2022   09:09 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Berani katakan 'tidak' pada toxic people. 

5. Jangan membiarkan toxic people memengaruhi pikiran dan emosional.

Memang tidak mudah menghadapi toxic people atau orang beracun. Apalagi bila toxic people-nya teman dekat. Tapi berjuang keraslah untuk menghindari toxic people, jangan melawannya karena tidak berguna juga. Tetaplah fokus pada tujuan taman bacaan. Ketahuilah, pegiat literasi itu berjuang untuk meraih apa yang diupayakan dan bukan apa yang diinginkan.

Sumber: TBM Lentera Pustaka
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Tips hindari toxic people di taman bacaan pun akhirnya membuahkan hasil. TBM Lentera Pustaka yang saat didirikan hanya punya 14 anak, kini sudah mencapai 140 anak-anak pembaca aktif yang berasal dari 3 desa (Sukaluyu-Tamansari-Sukajaya). 

Koleksi bukunya pun yang tadinya hanya 600 saja, kini lebih dari 10.000 buku, yang 95%-nya berasal dari donasi orang-orang baik. Lebih dari itu, TBM Lentera Pustaka pun tersu berkolaborasi dengan pihak swasta melalui sponsor CSR.

Pada tahun 2022 ini, TBM Lentera Pustaka disponsori CSR dari 1) PertaLife Insurance, 2) Bank Sinarmas, 3) Pacific Life Insurance, dan 4) Asosiasi DPLK. Tidak kurang dari 250 orang menjadi penerima layanan literasi TBM Lentera Pustaka setiap minggunya.

Sikap menghindari toxic people pun pada akhirnya membawa TBM Lentera Pustaka pada catatan prestasi yang luar biasa. Tahun 2021 lalu, TBM Lentera Pustaka berhasil menorehkan prestasi yang spektakuler seperti: 1) Terpilih "Jagoan 2021" dari RTV (tayang 29 Des 2021), 2) Terpilih program "Kampung Literasi 2021" dari Dit. PMPK Kemdikbud RI (14 Nov 2021), 3) Sosok Inspiratif Spiritual Journey dari PLN (Okt 2021), 4) Terpilih "31 Wonderful People 2021" dari Guardian Indonesia (24 Sept 2021), dan Terpilih "Ramadhan Heroes" dari Tonight Show NET TV (6 Mei 2021). 

Ketahuilah, spirit taman bacaan adalah "khairunnaas anfauhum linnaass". Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain. Karena itu, taman bacaan harus tetap fokus pada tujuan dan berani menghindari toxic people. 

Sekalipun taman bacaan isinya perbuatan baik namun orangf-orang beracun yang mengggangu tetap saja ada. Tidak mungkin taman bacaan selalu disukai, pasti ada toxic people.  

Maka intinya, taman bacaan harus berani menghapus orang-orang negative di sekitarnya. Menjauh dari toxic people, menghindar dari orang-orang beracun. 

Berpikir dan bertindaklah menurut diri sendiri. Tanpa menggubris pikiran orang lain apalgi toxic people. Salam literasi #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun