Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dilarang Mager, Ini 7 Cara Pegiat Literasi Hidupkan Taman Bacaan

25 April 2022   23:20 Diperbarui: 25 April 2022   23:22 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Kebiasaan mager alias malas gerak sangat berbahaya. Karena mager bikin apa pun jadi minim aktivitas. Mager justru memupuk perilaku tidak produktif. Main gawai setiap waktu, menonton TV dan ngobrol ngalur-ngidul itu contoh dari kebiasaan orang yang mager.

 Penyakit mager bisa merasuki siapa saja, tanpa terkecuali. Apalagi pegiat literasi di taman bacaan. Bahaya banget bila terinfeksi mager. Akibat mager, taman bacaan bisa tidak diurus, sepi pembaca, buku mini, bahkan aktivitas pun sepi. Sebagai kegiatan sosial, sudah sepatutnya pegiat literasi dilarang mager. Karena mager, bisa jadi taman bacaan seakan mati suri. Seakan ada tapi tiada. Hingga akhirnya lingkungan sekitar pun tidak peduli.  

Lalu apa yang bisa dikerjakan pegiat literasi agar tidak mager?

Tentu banyak yang bisa dilakukan, Paling minim, pegiat literasi harus mempublikasikan aktivitasnya di taman bacaan. 1 hari 1 kegiatan harusnya bisa dilakukan di taman bacaan. Apa pun yang bisa dikerjakan di taman bacaan. Mulai dari menata buku, klasifikasi buku, menemani anak-anak yang membaca, hingga bikin kesibukan untuk mempercantik taman bacaannnya. Intinya, hindari mager.

Nah cara untuk menghindari mager di taman bacaan, mungkin pegiat literasi dapat mengecek kembali 7 tips berikut ini:

1. Kaji ulang fokus dan tujuan taman bacaan. Pasang di dinding taman bacaan agar mudah dibaca sambil membuat komitmen untuk bisa mencapai tujuan.

2. Bikin strategi untuk memajukan taman bacaan. Caranya bisa dengan membuat visi dan misi yang ingin cipcai. Lalu tuangkan ke dalam program kerja yang akan dieksekusi.

3. Kerjakan apa pun yang dapat dilakukan di taman bacaan. Mulai dari yang sederhana seperti mempercantik area baca, mengecat rak buku, atau menata koleksi buku-buku di rak.

4. Jangan pernah tunda apa pun di taman bacaan. Bila perlu buat deadline atau batas waktu pekerjaan yang harus dirampungkan di taman bacaan, apa pun itu.

5. Singkirkan hambatan dan gangguan di taman bacaan. Taman bacaan harus terus bergerak dan menujukkan eksistensinya melalui kegiatan-kegiatan yang dijadwalkan. Jangan beri atensi pada gangguan tapi tentukan skala prioritas yang harus dicapai taman bacaan.

6. Bertindak realistis, jangan terbuai dengan rencana dan mimpi-mimpi. Hadapi dan lakukan yang harus dikerjakan di taman bacaan. Jangan terlalu banyak rencana atau diskusi. Karena taman bacaan hanya akan hidup dengan perbuatan, bukan pemikiran.

7. Jaga konsistensi atau sikap istiqomah di taman bacaan. Sedikit demi sedikit pekerjaan di taman bacaan asal dilakukan dengan konsisten, insya Allah akan membuahkan hasil. Jangan berdiam diri di taman bacaan bila tidak ingin mager atau mati suriu.

Maka dilarang mager di taman bacaan. Pegiat literasi harus kreatif dan terus mencari apa pun yang harus dikerjakan. Karena sekali mager, maka taman bacaan bukan lagi mati suri tapi bisa mati beneran. Sekalipun taman bacaan bersifat sosial, harus ad acara untuk terus memompa semangat dan energi untuk menghidupkan taman bacaan dari waktu ke waktu.

Dan yang penting, pegiat literasi di taman bacaan harus bertindak apa adanya. Tetap menjaga objektivitas dan realistis saja, Jangan terlalu berlebihan dalam bikin rencana. Tetap menginjak di bumi. Agar taman bacaan di mana pun tetap eksis di tengah gempuran era digital. Salam literasi #PegiatLiterasi #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun