"Lindungilah diri kamu dari api neraka walau dengan sepotong kurma." Begitu bunyi HR Bukhari dan Muslim. Hanya dengan kebaikan kecil, memberikan sepotong kurma kepada yang membutuhkan maka seseorang terlindungi dari siksa api neraka. Itu berarti, apa yang diperbuat selama hidup, baik atau buruk, pasti mendapat ganjaran yang setimpal.
Â
Amalan itu ada yang baik, ada yang buruk. Dan Allah SWT pasti berlaku adil kepada siapa pun. Semuanya sesuai dengan amal perbuatannya. Tidak ada yang luput walau hanya kebaikan kecil atau kejahatan sebesar debu sekalipun. Maka di waktu yang tersisa, apalagi di bulan puasa, kerjakanlah tiap langkah kebaikan. Tinggalkanlah hal-hal yang buruk dan apa pun yang bersifat sia-sia.
Baik dan buruk itu jelas berbeda. Bermanfaat dan tidak bermanfaat itu tidak pernah tertukar. Apa pun bila dampaknya positif, kerjakanlah sekalipun orang lain menggunjingkannya. Tapi sebaliknya, bila dampaknya negatif dan sia-sia, jauhilah sekalipun itu datang dari lingkungan sekitar yang dekat kita.Â
Karena ajarannya, Allah SWT memang membenci hamba-Nya yang berpenampilan seperti orang-orang sholeh atau orang baik. Tapi amal perbuatannya melampui batas dan hanya menimbulkan dosa. Durhaka, gibah, dan serakah yang sering terjadi di media sosial maka jauhilah.
Bulan puasa telah tiba. Lalu apa hikmahnya?Â
Khusus untuk pegiat literasi di taman bacaan, hikmah ibadah puasa kian menegaskan untuk selalu mengerjakan yang baik dan tinggalkan yang buruk. Apa pun aktivitasnya, selagi menebar kebaikan dan mendatangkan bermanfaat untuk orang lain, maka kerjakanlah. Tidak usah menggubris orang-orang yang hanya sekadar banyak omong tentang kebaikan tapi tidak pernah melakukannya sedikitpun. Biarkan "anjing menggonggong, kafilah pun berlalu". Karena orang-orang yang banyak omong tidak mampu berbuat.
Seperti yang dilakukan pegiat literasi di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Sekalipun hanya jadi tempat baca anak-anak, mengajari calistung, memberantas buta aksara tentu jadi bagian dari perbuatan baik. Mengecek kartu baca, menemani membaca hingga mengajarkan adab kebaikan seperti salam, cium tangan, hingga antre pasti jadi amal ibadah yang disenangi Allah SWT dan pasti mendapat ganjaran yang setimpal.
Bahkan di bulan puasa ini, TBM Lentera Pustaka melalui program "Ngabubu-Read, Ramadhan Ceria di Taman Bacaan"menggelar tadarusan, khataman Al Quran setiap Sabtu dan menyediakan takjil untuk anak-anak yang membaca buku, insya Allah menjadi kebaikan yang memberikan berkah melimpah.
Sebuah kebaikan kecil di bulan puasa untuk meningkatkan kualitas akhlak dan takwa anak-anak kampung. Jadi, kerjakan yang baik tinggalkan yang buruk. Setiap perbuatan baik sekecil apa pun akan kembali kepada yang melakukannya. Dan keburukan sekecil apa pun yang ditebarkan, maka akan kembali pula kepada yang mengerjakannya. Jadi tinggal pilih, mau yang baik atau buruk? Semua pasti ada konsekuensinya.