Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Jangan Gubris Apa Kata Orang, Hikmah Puasa di Taman Bacaan

1 April 2022   14:53 Diperbarui: 1 April 2022   15:10 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Lindungilah diri kamu dari api neraka walau dengan sepotong kurma." Begitu bunyi HR Bukhari dan Muslim. Hanya dengan kebaikan kecil, memberikan sepotong kurma kepada yang membutuhkan maka seseorang terlindungi dari siksa api neraka. Itu berarti, apa yang diperbuat selama hidup, baik atau buruk, pasti mendapat ganjaran yang setimpal.

 

Amalan itu ada yang baik, ada yang buruk. Dan Allah SWT pasti berlaku adil kepada siapa pun. Semuanya sesuai dengan amal perbuatannya. Tidak ada yang luput walau hanya kebaikan kecil atau kejahatan sebesar debu sekalipun. Maka di waktu yang tersisa, apalagi di bulan puasa, kerjakanlah tiap langkah kebaikan. Tinggalkanlah hal-hal yang buruk dan apa pun yang bersifat sia-sia.

Baik dan buruk itu jelas berbeda. Bermanfaat dan tidak bermanfaat itu tidak pernah tertukar. Apa pun bila dampaknya positif, kerjakanlah sekalipun orang lain menggunjingkannya. Tapi sebaliknya, bila dampaknya negatif dan sia-sia, jauhilah sekalipun itu datang dari lingkungan sekitar yang dekat kita. 

Karena ajarannya, Allah SWT memang membenci hamba-Nya yang berpenampilan seperti orang-orang sholeh atau orang baik. Tapi amal perbuatannya melampui batas dan hanya menimbulkan dosa. Durhaka, gibah, dan serakah yang sering terjadi di media sosial maka jauhilah.

Bulan puasa telah tiba. Lalu apa hikmahnya? 

Khusus untuk pegiat literasi di taman bacaan, hikmah ibadah puasa kian menegaskan untuk selalu mengerjakan yang baik dan tinggalkan yang buruk. Apa pun aktivitasnya, selagi menebar kebaikan dan mendatangkan bermanfaat untuk orang lain, maka kerjakanlah. Tidak usah menggubris orang-orang yang hanya sekadar banyak omong tentang kebaikan tapi tidak pernah melakukannya sedikitpun. Biarkan "anjing menggonggong, kafilah pun berlalu". Karena orang-orang yang banyak omong tidak mampu berbuat.

Seperti yang dilakukan pegiat literasi di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Sekalipun hanya jadi tempat baca anak-anak, mengajari calistung, memberantas buta aksara tentu jadi bagian dari perbuatan baik. Mengecek kartu baca, menemani membaca hingga mengajarkan adab kebaikan seperti salam, cium tangan, hingga antre pasti jadi amal ibadah yang disenangi Allah SWT dan pasti mendapat ganjaran yang setimpal.

Bahkan di bulan puasa ini, TBM Lentera Pustaka melalui program "Ngabubu-Read, Ramadhan Ceria di Taman Bacaan"menggelar tadarusan, khataman Al Quran setiap Sabtu dan menyediakan takjil untuk anak-anak yang membaca buku, insya Allah menjadi kebaikan yang memberikan berkah melimpah.

Sebuah kebaikan kecil di bulan puasa untuk meningkatkan kualitas akhlak dan takwa anak-anak kampung. Jadi, kerjakan yang baik tinggalkan yang buruk. Setiap perbuatan baik sekecil apa pun akan kembali kepada yang melakukannya. Dan keburukan sekecil apa pun yang ditebarkan, maka akan kembali pula kepada yang mengerjakannya. Jadi tinggal pilih, mau yang baik atau buruk? Semua pasti ada konsekuensinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun