Â
Bahkan di era yang kompetitif sekarang, banyak orang merasa hidupnya tidak berharga. Mudah frustrasi dan tidak percaya diri akibat sering menonton TV. Hidup yang kamuflase dan lebih gemar membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Hampir semua penonton TV ingin hidupnya bahagia. Tapi sayang, abuannya bukan diri sendiri melainkan orang lain. Ujungnya, jadi manusia yang pesimis dan berpikir negatif dalam hidup.
Berangkat dari realitas tontonan TV itulah, taman bacaan dan pegiat literasi dapat mengambil peran untuk menghidupkan kegemaran membaca buku anak-anak. Agar tidak terlindas dari dampak buruk menonton TV atau bermain gawai. Taman bacaan harus memainkan peran untuk mengimbangi perilaku menonton TV dengan membaca buku. Spirit itulah yang mendasari Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak untuk meyelematkan masa depan anak-anak usia sekolah melalui buku bacaan. Agar terbentuk kebiasaan membaca buku sehari-hari, sebagai penyeimbang aktivitas menonton TV atau gawai.Â
Karena hari ini, menonton TV bukan lagi jadi media yang mendidik tapi menghardik. Maka tetaplah membaca buku, kapan pun dan di mana pun. Salam literasi. #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H