Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Pers di Mata Pegiat Literasi, Apa Masih Objektif?

9 Februari 2022   07:00 Diperbarui: 9 Februari 2022   14:26 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber: Pribadi
Sumber: Pribadi

Berita, tentu bukan hanya harus cepat dan harus terdistribusi luas. Tapi berita pun harus akurat dan valid. Karenanya, setiap insan pers harus berani menyingkirkan segala hal subjektif. Tetap netral dan proposrsional dalam pemberitaan. Berita yang tidak harus memojokkan pihak tertentu. Sebagai pembelajaran kepada masyarakat akan pentingnya sikap objektif. 

Sejatinya, berita bukan hanya untuk diketahui. Melainkan harus dipahami sebagai kebenaran informasi. Objektivitas berita jadi indikator penting media masssa. Tanpa objektivitas, kualitas informasi yang diberitakan pun jadi bermasalah. 

Berita yang tidak patut dipercaya karena 1) beritanya tidak komprehensif dan tidak mencerdaskan, 2) beritanya kurang akurat dan tidak jujur, dan 3) beritanya tidak berimbang dan tidak adil. Maka kualitas berita menjadi penting dijaga setiap insan pers di mana pun dan media apa pun. Bukan hanya mengejar berita yang sensasional tanpa esensi.

Sejatinya, berita yang objektif mampu memberi dampak positif bagi masyarakat. Berita yang memicu respon positif untuk menjadikan tatanan masyarakat yang lebih baik. Bukan berita yang gampang "digoreng" ke sana ke mari. Bertebaran jadi hoaks tanpa bisa dipertanggungjawabkan. Itulah peran insan pers dan media massa untuk terus menyuarakan kebenaran yang hakiki, tanpa keberpihakan sedikit pun. Untuk menyajikan berita, bukan cerita. 

Jadi, apakah pers hari ini masih objektif? Selamat Hari Pers Nasional #HariPersNasional #JurnalistikTerapan #IndonesiaMembaca

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun