Berita, tentu bukan hanya harus cepat dan harus terdistribusi luas. Tapi berita pun harus akurat dan valid. Karenanya, setiap insan pers harus berani menyingkirkan segala hal subjektif. Tetap netral dan proposrsional dalam pemberitaan. Berita yang tidak harus memojokkan pihak tertentu. Sebagai pembelajaran kepada masyarakat akan pentingnya sikap objektif.Â
Sejatinya, berita bukan hanya untuk diketahui. Melainkan harus dipahami sebagai kebenaran informasi. Objektivitas berita jadi indikator penting media masssa. Tanpa objektivitas, kualitas informasi yang diberitakan pun jadi bermasalah.Â
Berita yang tidak patut dipercaya karena 1) beritanya tidak komprehensif dan tidak mencerdaskan, 2) beritanya kurang akurat dan tidak jujur, dan 3) beritanya tidak berimbang dan tidak adil. Maka kualitas berita menjadi penting dijaga setiap insan pers di mana pun dan media apa pun. Bukan hanya mengejar berita yang sensasional tanpa esensi.
Sejatinya, berita yang objektif mampu memberi dampak positif bagi masyarakat. Berita yang memicu respon positif untuk menjadikan tatanan masyarakat yang lebih baik. Bukan berita yang gampang "digoreng" ke sana ke mari. Bertebaran jadi hoaks tanpa bisa dipertanggungjawabkan. Itulah peran insan pers dan media massa untuk terus menyuarakan kebenaran yang hakiki, tanpa keberpihakan sedikit pun. Untuk menyajikan berita, bukan cerita.Â
Jadi, apakah pers hari ini masih objektif? Selamat Hari Pers Nasional #HariPersNasional #JurnalistikTerapan #IndonesiaMembaca
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H