Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenali 5 Ciri Musuh Kamu dan Cara Mengatasinya?

8 Februari 2022   08:10 Diperbarui: 8 Februari 2022   08:26 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber: TBM Lentera Pustaka
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Musuh, di mana pun. Selalu cara untuk menyusahkan orang lain. Selalu tidak suka orang lain berhasil. Sifat dasar musuh adalah sangat bernafsu untuk mengubah dunia. Agar dunia ini berjalan sesuai dengan pikiran dan ocehan mereka, sesuai cara pandang mereka. Siapa yag tidak disenanginya harus kalah. Dan dia harus menang. Mereka rela bertarung sekuat tenaga untuk menaklukkan dunia. Ambisi, cita-cita dan kekuatannya dikerahkan agar dunia bisa berputar sesuai hasratnya, sesuai keinginannya. Karena di mata musuh, hanya ada dua tipe manusia di hadapannya, yaitu: 1) orang lain yang bisa jadi "sumber kesenangan dan kebahagiaannya" atau 2) orang lain yang dianggap akan "mendatangkan derita, kepahitan dan kefrustrasiannya." Itulah spirit orang-orang yang memusuhi atau gemar bermusuhan.

 

Musuh, tidak perlu disesali. Tapi cukup dijadikan pelajaran dan ambil hikmanya. Bahwa setiap perbuatan baik selalu ada musuhnya. Selalu ada orang yang tidak suka. Entah, apa alasannya? Karena itu, taman bacaan atau pegiat literasi jangan pernah mau ikut "permainan" yang diperagakan para musuh. Jangan ikut menabuh gendering perang para musuh. Jangan ikut benci atau marah, karena segala sifat dan perialku buruk itu memang tugas musuh. Bukan pegiat literasi yang ada di taman bacaan. 

Terlepas dari itu semua, banyak orang menyangka musuh itu ada di orang lain. Padahal musuh sebenarnya ada di diri sendiri. Siapa pun yang mudah marah, gampang iri, atau tidak suka orag lain berhasil, justru musuhnya ada di diri sendiri. Seperti di taman bacaan, apa pun musuhnya apa pun kendalanya, jadikan semuanya untuk introspeksi diri, untuk memperbaiki diri.

Karena sejatinya, siapa pun tidak dapat mengontrol orang lain. Kita dan siapa pun hanya mampu mengontrol dirinya sendiri. Jadi siapa musuh kamu? Hanya diri kamu sendiri. Bukan orang lain. Siapa pun musuhnya, tetaplah berbuat dan berkata baik. Salam literasi #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun