Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Inilah 15 Kriteria Evaluasi Taman Bacaan, Bermanfaat atau Tidak?

7 Desember 2021   18:50 Diperbarui: 7 Desember 2021   18:57 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

50 anak

80 anak

60%

15.

Prestasi:

  • Ramadhan Heroes Tonigth Show NET TV, 5 Mei 2021
  • Peraih "321 Wonderful People Tahun 2021" kategori Pegiat Literasi dan Pendiri Taman Bacaan dari Guardian Indonesia, 22 September 2021
  • terpilih 1 dari 30 TBM di Indonesia sebagai penyelenggara program "Kampung Literasi" yang diinisiasi Direktorat PMPK Kemdikbudristek RI dan Forum TBM tahun 2021
  • Terpilih sebagai sosok inspiratif dalam "Spiritual Journey" PT PLN , Oktober 2021.
  • Mitra CSR: Asuransi Jiwa Tugu Mandiri -- Bank Sinarmas -- Pacific Life Insurance
  • Mitra Media: BogorKita.com

Sumber: TBM Lentera Pustaka
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Patut diketahui, TBM Lentera Pustaka yang memiliki 14 anak saja saat didirikan tahun 2017 lalu. Tapi kini telah memiliki 160 anak pembaca aktif dengan rata-rata mampu menghabiskan 3-8 buku per minggu per anak. Saat ini pun tidak kurang 250 anak dan warga telah tercatat sebagai pengguna layanan di taman bacaan setiap harinya. Ada 12 program literasi yang dijalankan TBM Lentera Pustaka, seperti: 1) TABA (TAman BAcaan) dengan 160 anak pembaca aktif dari 3 desa (Sukaluyu, Tamansari, Sukajaya) dengan waktu baca 3 kali seminggu, kini setiap anak mampu membaca 5-8 buku per minggu, 2) GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) yang diikuti 9 warga belajar buta huruf agar terbebas dari belenggu buta aksara, 3) KEPRA (Kelas PRAsekolah) dengan 26 anak usia prasekolah, 4) YABI (YAtim BInaan) dengan 14 anak yatim yang disantuni dan 4 diantaranya dibeasiswai, 5) JOMBI (JOMpo BInaan) dengan 8 jompo usia lanjut, 6) TBM Ramah Difabel dengan 3 anak difabel, 7) KOPERASI LENTERA dengan 31 ibu-ibu anggota koperasi simpan pinjam agar terhindar dari jeratan rentenir dan utang berbunga tinggi, 8) DonBuk (Donasi Buku), 9) RABU (RAjin menaBUng), 10) LITDIG (LITerasi DIGital) untuk mengenalkan cara internet sehat, 11) LITFIN (LITerasi FINansial), dan 12) LIDAB (LIterasi ADAb) untuk mengajarkan adab ke anak-anak seperti memberi salam, mencium tangan, berkata-kata santun, dan budaya antre.

Pada tahun 2021 ini, TBM Lentera Pustaka pun terpilih 1 dari 30 TBM di Indonesia yang menggelar program "Kampung Literasi Sukaluyu" yang diinisiasi Direktorat PMPK Kemdikbudristek RI dan Forum TBM. Hal ini menyusul prestasi Pendiri TBM Lentera Pustaka yang meraih penghargaan "31 Wonderful People tahun 2021" kategori pegiat literasi dan pendiri taman bacaan dari Guardian Indonesia (September 2021) dan "Ramadhan Heroes" dari Tonight Show NET TV (Mei 2021), di samping menjadi sosok inspiratif dalam "Spiritual Journey" PT PLN, salah satu BUMN di Indonesia pada Oktober 2021 lalu.

Jadi intinya, taman bacaan harus berani melakukan evaluasi. Tentu, indikator dan kriterianya dapat disesuaikan dengan kondisi masing-masing taman bacaan. Jangan sampai taman bacaan tidak melakukan evaluasi. Untuk mengetahui efektif atau tidaknya keberadaan taman bacaan atau program yang dijalankan. Karena tanpa evaluasi, berarti taman bacaan tidak ada acuan untuk berkembang dan menambah manfaat untuk masyarakat. Karena evaluasi, sejatinya untuk memperbaiki kekurangan dan kendala taman bacaan. 

Evaluasi taman bacaan memang bukan segalanya. Tapi dengan evaluasi, taman bacaan bisa tahu keadaannya secara objektif. Sehingga tidak kehilangan arah, mau ke mana taman bacaan menuju? Setelah evaluasi, maka taman bacaan bisa menentukan ambisi, perbuatan, dan doa. Karena tanpa ambisi, taman bacaan tidak akan memulai apa-apa. Tanpa berbuat, tidak akan menyelesaikan apapun. Tanpa doa, tidak akan bermanfaat untuk siapapun. Salam literasi #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka

Sumber: TBM Lentera Pustaka
Sumber: TBM Lentera Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun