Taman bacaan itu panggilan.
Bila mau menerima maka harus berani memberi. Bila pendidikan tinggi itu artinya mau belajar, maka harus mau mengajar. Bila ada yang dicari, harus ada pula yang dikeluarkan. One in one out. Karena hidup yang berkah itu bukan "keberuntungan" melainkan "keseimbangan". Kekayaan pun bukan soal seberapa keras mencari. Tapi seberapa berani memberi. Jadi sukses yang berkah itu harusnya karena seimbang, bukan karena beruntung. Taman bacaan itu untuk menjaga hidup yang seimbang, bukan hidup yang beruntung. Itulah prinsip taman bacaan.
Coba bayangkan, bila di masa depan. Anak-anak Indonesia tidak lagi gemar membaca. Indonesia tidak lagi peduli kepada sesama-nya. Orang Indonesia yang egosi dan individualis. Banyak orang pintar tapi tidak bermoral. Banyak orang percaya logika tapi tidak punya hati? Mau jadi apa Indonesia ke depan?
Maka jelas, taman bacaan itu panggilan. Pegiat literasi pun pengabdian. Tempat untuk sumbangsih sosial dan menjadikan kebaikan sebagai jalan kehidupan. Tapi ingat, siapapun pasti sulit bertahan di taman bacaan. Bila tidak tidak dijalani sepenuh hati dan belum kelar dengan dirinya sendiri. Salam literasi #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H