Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jompo (Bukan Jomblo) Binaan di Taman Bacaan, seperti Apa?

3 Desember 2021   08:39 Diperbarui: 3 Desember 2021   08:43 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: JOMBI TBM Lentera Pustaka

Ada banyak cara untuk menghormati orang tua. Karena orang tua adalah penentu ridho Allah SWT kepada seorang anak. Bahkan orang tua pula yang selalu berjuang untuk anak-anaknya. Mulai dari mendidik, menyekolahkan, membesarkan, mengasuh, dan mengajari anak-anaknya. Tanpa pamrih, tanpa berharap apapun.

Tapi sayangnya, hari ini masih banyak orang tua yang tidak beruntung. Di sisa usianya, kesulitan ekonomi. Kadang makan, kadang tidak. Karena tidak punya uang, tidak ada yang bisa dimakan. Realitas itu masih terjadi di kalangan orang tua yang kini sudah tidak berdaya. Akibat usia yang kian menua, kian lemah dan tidak lagi bisa bekerja. Orang tua di usia senja, yang sering disebut kaum jompo. Lalu siapa yang mau membantu kaum jompo atau kaum lanjut usia?

 

Berangkat dari realitas itulah, TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor menjalankan program JOMBI (JOMpo BInaan) sejak April 2021. Dengan memberikan santunan setiap bulan kepada 8 kaum jompo berusia lanjut. Usia mereka di antara 63 s.d. 85 tahun dan bertempat tinggal di sekitar taman bacaan. Melalui program JOMBI, TBM Lentera Pustaka ingin menunjukkan bakti anak kepada orang tua. Sebagai bagian dari pembelajaran yang ditanamkan di taman bacaan.

Minimal sebulan sekali, kaum jompo binaan bersama anak-anak yatim binaan TBM Lentera selalu mengaji sekaligus mendapat santunan. Untuk meringankan beban ekonomi kaum jompo di hari tuanya. Apalagi mereka sudah tidak punya akses untuk bekerja dan mendapatkan uang. Seperti kata nenek Ihah (76 tahun), "Yah, mau apa lagi di usia tua kayak gini. Kalau tidak ada yang bantu, berarti nenek tidak makan".

Sejatinya, memang tidak ada alasan bagi seorang anak untuk tidak peduli kepada orang tuanya. Apalagi menelantarkannya. Maka siapa pun yang peduli, sudah sepantasnya untuk membangun seutas senyum di kalangan kaum jompo yang sering tidak diperhatikan. Karena itu, TBM Lentera Pustaka tentu atas izinnya pun memulai program JOMBI (JOMpo BInaan) sebagai  wujud kepedulian sosial, di samping meringankan beban kaum jompo di kampung.

Kenapa TBM Lentera Pustaka menjalankan program JOMpo BInaan?

Alasannya, semata-mata karena kepedulian, di samping wujud syukur atas anugerah Allah SWT. Agar taman bacaan "tetap eling" kepada kaum jompo yang tidak beruntung seperti orang tua lainnya. TBM Lentera Pustaka percaya. Bahawa taman bacaan akan meraih berkah dan dilancarkan urusannya karean peduli terhadap kaum jompo dan anak-anak yatim. Di samping TBM Lentera Pustaka pun bertekad menjadi sentra pemberdayaan masyarakat, sebagai bukti nyata bakti kepada masyarakat sekitar

Melalui pengajian bulanan, kaum jompo ikut mengaji, bertatap muka, bersilaturahim, membaca doa, dan berbagi rezeki untuk kaum jompo. Bersama kaum jompo, siapa pun bisa belajar. Bahwa kaum jompo tidak cukup untuk dikasihani. Tapi harus dibantu akibat ketidak-berdayaannya. Bahkan doa kaum jompo pula yang dapat menjauhkan musibah siapa pun dalam tiap gerak Langkah kehidupan. Dan bukankah, sebaik-baik manusia adalah manusia yang paling bermanfaat untuk orang lain?

Senyum kaum jompo di taman bacaan. Selalu memberi nasihat bahwa manusia pada dasarnya 'bukan apa-apa, bukan siapa-siapa". Karena itu, sikap peduli dan ringan tangan untuk membantu dalam kebaikan harus tersu ditebarkan, tidak terkecuali taman bacaan seperti TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Maka atas kebaikan itu, agar selalu diberi kesehatan, kemudahan dan keberkahan dalam hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun