Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sedekah ke Taman Bacaan, Kok Bisa?

28 November 2021   07:50 Diperbarui: 28 November 2021   07:53 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapapun setuju, sedekah dan amal memang harus digalakkan. Karena sedekah bisa jadi motivasi setiap orang untuk selalu berbuat baik kepada sesama di jalan Allah SWT. Sedekah adalah satu di antara keutamaan beribadah. Untuk meraih rahmat dan ridho Allah SWT.  

Manusia adalah makhluk sosial. Maka untuk bisa bertahan hidup, seseorang tidak hanya butuh makan dan minum. Tapi juga membutuhkan orang lain. Untuk menebar kebaikan dan berbagi sedekah kepada sesama yang membutuhkan bantuan. Dengan sedekah, siapapun akan merasakan kebahagiaan dan kedamaian saat melihat senyum di wajah orang lain. Si pemberi sedekah akan merasa hidupnya lebih bermakna. Karena dberi kesempatan membantu orang lain. 

Sedekah pun tidak perlu menunggu kaya. Sekecil apapun yang disedekahkan akan tetap dihitung sebagai pahala oleh Allah SWT. Berbuat baik, bicara yang baik, bahkan senyuman pun merupakan sedekah. Asal semuanya dilakukan dengan ikhlas dan tulus. Bila masih ragu, percayalah sedekah itu ibarat sungai yang mengalir. 

Akan selalu memperoleh manfaat selama air bersihnya diminum orang. Sedekah pun tidak akan pernah mengurangi uang dan kekayaan siapa pun. Justru sedekah bisa jadi obat yang efektif atas segala kesulitan yang dihadapi. Maka ada yang bilang, sedekah mampu menghalangi musibah atau bencana pada diri seseorang. Maka bersedekahlah selagi bisa, selagi mampu. 

 Lalu, ke mana bersedekah?

Tentu, ada banyak tempat untuk sedekah. Bisa ke rumah ibadah, ke panti yatim-piatu. Atau boleh juga sedekah ke taman bacaan. Karena di taman bacaan, ada banyak kegiatan sosial yang membutuhkan uluran tangan Anda. 

Sebut saja sedekah buku-buku bacaan, mengajar ibu-ibu buta huruf, menyantuni anak-anak yatim atau kaum jompo, bahkan bisa pula sekadar memberi penyuluhan atau memotivasi anak-anak dan warga yang selama ini sudah merasakan manfaat dari taman bacaan. 

Karena taman bacan bukan hanya tempat baca tapi sebagai sentra pemberdayaan masyarakat. Jadi, tidak usah terlalu banyak berpikir untuk sedekah. Cukup kerjakan sedekah apapun karena tugas manusia adalah ikhtiar baik lalu doa yang baik.

Sedekah di taman bacaan pun terjadi di TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Karena taman bacaan ini, sudah jadi "rumah" bagi 250 orang pengguna layanan taman bacaan yang berasal dari keluarga tidak mampu. 

Siapa pun yang mau bersedekah bisa berkunjung langsung dan melakukan aktivitas sosial sesuai dengan tujuannya. Karena  TBM Lentera Pustaka saat ini mengelola 12 program literasi yang menarik untuk jadi tempat sedekah, antara lain:

1. TABA (TAman BAcaan) dengan 160 anak pembaca aktif dari 3 desa (Sukaluyu, Tamansari, Sukajaya) dengan waktu baca 3 kali seminggu dan setiap anak mampu membaca 5-8 buku per minggu. Sedekah buku bisa dilakukan untuk taman bacaan.

2. GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) dengan 9 warga belajar buta huruf agar terbebas dari belenggu buta aksara. Bersedekahlah dengan mengajari mereka membaca dan menulis.

3. KEPRA (Kelas PRAsekolah) dengan 26 anak usia prasekolah. Sedekah dengan mengajar baca-tulis-hitung.

4. YABI (YAtim BInaan) dengan 14 anak yatim binaan dan 4 diantaranya dibeasiswai, Sedekah dengan memberikan santunan.

5. JOMBI (JOMpo BInaan) dengan 8 jompo usia lanjut. Sedekah dengan meringankan beban ekonomi kaum lansia.

6. TBM Ramah Difabel dengan 3 anak difabel. Sedekah dengan menemani bermain atau ngobrol agar hidupnya ceria.

7. KOPERASI LENTERA dengan 31 ibu-ibu anggota koperasi simpan pinjam agar terhindar dari jeratan rentenir dan utang berbunga tinggi. Sedekah dengan memberi penyuluhan atau motivasi.

8. DonBuk (Donasi Buku) sebagai sedekah buku untuk taman bacaan.

9. RABU (RAjin menaBUng) sebagai sedekah mengajari pentingnya menabung pada anak-anak.

10. LITDIG (LITerasi DIGital) sebagai sedekah dengan mengajari computer, di samping mengenalkan cara internet sehat

11. LITFIN (LITerasi FINansial) sebagai sedekah dengan edukasi pentingnya hidup hemat dan literasi keuangan pada warga.

12. LIDAB (LIterasi ADAb) sebagai sedekah untuk mengajarkan adab ke anak-anak seperti memberi salam, mencium tangan, berkata-kata santun, dan budaya antre.

Sedekah itu sederhana. Asal mau berbagi dan menebar kebaikan. Sedekah pun mengingatkan akan pentingnya "ada saat mencari, ada saat memberi". Karena sedekah adalah "simpanan" seseorang sebelum "pulang". 

Maka tertulis jelas bahwa "penghuni alam kubur sangat ingin kembali ke dunia, hanya untuk bersedekah". Orang-orang yang  menyesal karena terlalu cinta harta di dunia dan berlomba-lomba mengumpulkan tapi lupa membagikannya.

Maka bersedakahlah di taman bacaan. Karena sedekah adalah bahasa yang bisa didengar orang tuli dan bisa dipahami orang bodoh. Sebab apa yang kamu makan akan habis, apa yang kamu beri akan kekal. Salam literasi. #SedekahDiTamanBacaan #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen #KampungLiterasiSukaluyu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun