Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hj. Nahdiana, Kiprah Alumni UNJ - Kadisdik DKI Jakarta Pejuang Pendidikan Ibukota

29 Oktober 2021   17:40 Diperbarui: 29 Oktober 2021   17:44 1525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Beritajakarta.id

Peran sosok dalam pendidikan pasti sangat penting. Karena Pendidikan tidak dapat dilepaskan dari keteladanan. Konteks keteladanan inilah yang dapat diidentikkan dengan keberhasilan proses belajar. Termasuk sosok yang mewakili institusi pendidikannya.

Sosok itulah yang melakat padda Nahdiana. Perempuan yang biasa dipanggil Ibu Nana adalah Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta yang dilantik oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pada 8 Januari 2020. Sebagai Kadis Pendidikan di ibukota negara, tentau bukan pekerjaan mudah. 

Apalagi di masa pandemi Covid-19 yang penuh kompleksitas dalam mengambil kebijakan. Mulai dari menurusi metode pembelajaran online, penerimaan siswa baru, pembelajaran tatap muka terbatas hingga mengawal berbagai kegiatan rutin dan unggulan terkait pendidikan yang harus dijalankan.

Bagaimanakah sosok Ibu Nana sebagai ujung tombak bidang pendidikan di DKI Jakarta yang notabene alumni Universitas Negeri Jakarta? Berikut ulasannya.

Nahdiana terlahir sebagai orang Cikoko, Jakarta Selatan dengan kultur budaya Betawi yang kental. Anak dari seorang akuntan dan ibu rumah tangga ini, selalu diajarkan sejak kecil akan pentingnya ilmu. 

Karena dengan ilmu, siapapun bisa bergaul dengan siapa saja dan tahu tentang "kebenaran". Ada tiga hal penting yang dianut Nahdiana, yaitu 1) pendidikan setinggi mungkin apalagi warisan orang tua tidak banyak, 2) anak perempuan harus bisa aktualisasi yang sama dengan anak laki-laki, dan 3) hidup dengan mandiri berbasis ilmu.

Nahdiana mengenyam pendidikan dasar di SDN 03 Pagi Kebon Baru, lalu melanjutkan SMP di SMPN 115 Jakarta dan kemudian melanjutkan SMA ke SMAN 28 Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Sampai akhirnya dia melanjutkan kuliah ke Program Diploma UI dan IKIP (Sekarang UNJ).

Semasa kuliah, salah satu tantangan Nahdiana adalah penyesuaian soal non-akademik, seperti adaptasi pergaulan. Karena lingkungan kuliah di IKIP Jakarta (UNJ), kampus memiliki brand pendidikan yang kuat, mahasiswanya dikenal baik dan kalem. 

Namun tetap mampu membangun tradisi ilmiah dan berdiskusi. Nahdiana yang notabene anak FMIPA banyak belajar tentang karakter dan watak di kampus yang menggambarkan kemajemukan.

Meniti karir sebagai ASN di Pemprov DKI Jakarta, prinsip Nahdiana adalah Do The Best , Be The Best, But Don't Feel The Best. Nahdiana ketika menjalani ASN tidak mempunyai cita-cita sebagai Kepala Sekolah dan bahkan Kepala Dinas. Ia menjalani amanah dengan penuh tanggung jawab.

Nahdiana mengawali karir sebagai guru Kimia di SMAN 106 Jakarta.Tahun 2005, ia menjalani Diklat sebagai calon kepala sekolah. Lalu, tahun 2006 mendapat amanah sebagai Kepala Sekolah di 5 (Lima) SMA di Jakarta hingga tahun 2014. 

Setelah itu, ia dipromosi menjadi kepala seksi kurikulum SMP-SMA, lalu menjadi kepala UPT P 60. Tahun 2017, ia kembali dipromosi menjadi Kepala UPT P4OP sampai tahun 2019 dan tahun 2019-2020 menjadi Kasudin Pendidikan Wilayah II Kota Jakarta Selatan. Hingga akhirnya pada 8 Januari 2020, Nahdiana dilantik menjadi Kadisdik Pemprov DKI Jakarta hingga saat ini.

Beberapa program unggulan Disdik DKI Jakarta di bawahnya, antara lain: 1) Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul: Pemprov DKI Jakarta, 2) naramuda adalah sebutan bagi warga Jakarta yang mendapat fasilitas KJMU, dan 3) Equal Acess for School: sebagai pengejawantahan dari program kesetaraan kualitas dari seluruh sekolah di Jakarta.

Sebagai sosok teladan, Nahdiana pun berpesan kepada mahasiswa, alumni dan UNJ sebagai almamater. Agar tidak terjebak dalam status mahasiswa kupu-kupu, kuliah-pulang kuliah-pulang. 

Siapapun perlu mengambil peran dan menyiibukkan diri di kampus. Karenanya, mahasiswa harus aktif tidak hanya di akademik tapi juga non-akademik. Terlebh penting lai, mahasiswa harus berani mengubah mindset. Tidak hanya mengejar nilai semata tapi harus mampu eksplorasi potensi diri.

Akhirnya, Nahdiana pun mengajak kolaborasi para alumni UNJ untuk mewujudkan pendidikan yang tuntas dan berkualitas untuk semua. Agar ke depan, UNJ bisa lebih berkualitas di masa depan, di era digital. #IKAUNJ #AlumniMengabdi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun