Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menakjubkan, 90% Taman Bacaan di Indonesia Terkendala Biaya Operasional

11 Oktober 2021   14:15 Diperbarui: 11 Oktober 2021   14:20 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Minimnya dana operasional untuk menjalankan aktivitas taman bacaan, sungguh sangat menyulitkan pegiat literasi dan pengelola taman bacaan dalam di mana pun. Peran taman bacaan untuk membangun tradisi baca dan budaya literasi masyarakat kian dikebiri. Jangankan untuk membeli buku baru sebagai koleksi taman bacaan, untuk memenuhi operasional bulanan saja tidak mencukupi. 

Sementara itu, para pegiat literasi atau pengelola taman bacaan sudah mendedikasikan tenaga, pikiran, dan waktunya tanpa pamrih. Untuk menggiatkan kegemaran membaca di masyarakat. Taman bacaan bak "buah simalakama"; dijalankan terjepit, tidak dijalankan terhimpit.

Maka solusinya, semua pihak harus peduli pada taman bacaan. Seluruh pemangku kepentingan harus mulai memperhatikan keberadaan taman bacaan di manapun. Khususnya membantu biaya operasional taman bacaan. 

Pemerintah daerah perlu terjun langsung ke lapangan, mengecek keadaan taman bacaan di wilayahnya. Korporasi atau donator pun dapat berkontribusi menjadi sponsor CSR untuk operasional taman bacaan.  Demi tegaknya tradisi baca dan budaya literasi anak-anak dan masyarakat Indonesia.

Mau tidak mau, biaya operasional taman bacaan harus dicarikan jalan keluar. Karena bila tidak, makin banyak taman bacaan yang mati suri atau berhenti beroperasi. Kondisi yang sangat disayangkan untuk gerakan literasi.

Maka wujudkan taman bacaan yang terbebas dari belenggu biaya operasional. Karena kalau bukan kita siapa lagi. Kalau tidak sekarang mau kapan lagi. Demi masa depan anak-anak Indonesia yang lebih literat. Salam Literasi! #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka #KampungLiterasiSukaluyu

Sumber: TBM Lentera Pustaka
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun