Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 49 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

6 Manfaat Nyata Kamu Aktif Berkegiatan Sosial di Taman Bacaan

12 September 2021   21:16 Diperbarui: 12 September 2021   21:20 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahwa waktu itu berharga, sulit dibantah dan pasti semua orang setuju. Saking berharganya waktu, banyak orang berpesan untuk menggunakan waktu sebaik-baiknya. Waktu masih muda, waktu saat bekerja, bahkan waktu di dunia. Untuk apa waktu digunakan? Intinya, jangan menyia-nyiakan waktu. Waktu yang disis-siakan atau terbuang percuma itu lebih berbahaya dari kematian.

Ada benarnya memang. Untuk apa seseorang hidup bila menyia-nyiakan waktu, Waktu yang tidka bermanfaat untuk dirinya sendiri apalagi orang lain. Waktu yang digunakan hanya untuk bersenda gurau, bermain-main atau bahkan hanya megejar dunia semata.

Orang barat bilang "time is money". Ada pula yang bilang "waktu adalah napas yang tidak akan pernah kembali". Semua itu nasihat akan pentingnya memanfaatkan waktu untuk kebaikan. Waktu yang dipakai untuk amalan yang bermanfaat. Waktu di dunia untuk akhirat.

Tapi sayang, saat ini tidak sedikit orang yang gemar menyia-nyiakan waktu. Siang malam hanya dipakai untuk bermain gawai atau menonton TV. Bahkan era gawai dan media sosial makin menjadikan banyak orang mager alias malas gerak. Hingga lupa untuk membagi waktu untuk kegiatan sosial. Siang-malam hanya gandrung menghabiskan waktu untuk sesuatu yang semu. Lagi-lagi, waktu yang disia-siakan. 

Maka salah satu cara memanfaatkan waktu adalah berkegiatan sosial di taman bacaan. Aktif berkontribusi dan bersosial untuk tegaknya tradisi membaca anak-anak, di samping untuk mengajarkan karakter baik anak-anak sejak dini. Aktif berkegiatan sosial di taman bacaan, tentu jadi sebuah pengabdian kepada orang lain. Berbuat baik di taman bacaan sebagai realisasi pengabdan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Entah menjadi relawan atau donator buku untuk taman bacaan. Karena taman bacaan memang bersifat sosial.

Lalu, apa manfaat nyata aktif berkegiatan sosial di taman bacaan? 

Setidaknya ada banyak manfaatnya berkegiatan sosial di taman bacaan. Selain ikut menegakkan giat membaca anak-anak di tengah gempuran era digital, kegiatan sosial secara rutin di taman bacaan pun memberi 6 manfaat nyata yaitu:

1. Mengisi waktu dengan kegiatan sosial yang bersifat amaliyah dalam menebar kebaikan dan kemanfaatan untuk orang lain. Seperti mendampingi anak-anak yang membaca, memberi nasihat baik atau memotivasi anak-anak untuk menggapai masa depan yang seimbang antara cita-cita dunia dan akhirat.

2. Memiliki pertemanan dan silaturahim yang bermanfaat untuk orang lain secara langsung. Pertemanan di taman bacaan tentu bukan kamuflase karena bersifat nyata terjadi dalam aktivitas gerakan literasi. Pertemanan yang akrab dalam bingkai menambah ilmu dan pengetahuan di dekat buku-buku, sekaligus bertukar pikiran dan saling belajar.

3. Lebih peka tentang isu-isu sosial dan kemanusiaan. Melatih sikap empati kepada kaum yang kekurangan. Tentang anak-anak yang terancam putus sekolah akibat kemiskinan. Jadi lebih peka untuk memikirkan cara membantu anak-anak di taman bacaan. Bukan berkeluh kesah atas masalah sendiri atau orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun