Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Taman Bacaan Saja Berani Bersyukur, Kenapa Kamu Tidak? Ini 5 Sebab Lupa Bersyukur

6 September 2021   09:06 Diperbarui: 6 September 2021   09:28 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Suka membanding-bandingkan dengan orang lain. Semakin banyak membandingkan keadaan dengan orang lain maka akan semakin merasa kurang dan sempit. Apalagi kerjanya hanya "mengintip" orang lain hingga lupa bertindak yang baik dan berkualitas. Maka stop membandingkan keadaan dengan orang lain.

4. Tidak mengenal Allah SWT. Biasanya tidak bersyukur terjadi karena tidak kenal kebesaran Allah. Lupa bahwa semua yang terjadi dan dimiliki adalah adalah berkat bantuan dari Allah. Maka mendekatlah kepada-Nya. Karena Allah SWT adalah  sumber kebaikan dan rezeki manusia dan taman bacaan.

5. Terbuai godaan setan. Lupa bersyukur karena terbuai godaan setan yang selalu membisikkan pada hati dan pikirannya. Seolah apa yang sudah dimiliki selalu kurang. Godaan setan itulah yang menyesatkan pikiran dan tindakan.  

Berani bersyukur. Tanpa keluh-kesah. Itulah spirit taman bacaan di mana pun. Agar tidak kendala segera berubah jadi solusi. Agar tiap masalah berubah jadi berkah dan anugerah. Karena syukur adalah jendela bagi siapa pun untuk melihat kebesaran Allah SWT. Maka tetaplah bergerak dan bertindak tanpa melupakan cara untuk bersyukur. 

 

Seperti TBM Lentera Pustaka di Desa Sukaluyu di kaki Gunung Salak Bogor. Sebagai taman bacaan satu-satunya yang resmi dan memiliki izin operasional di Kecamatan Tamansari Bogor selalu berani bersyukur. Karena masih eksis untuk jadi tempat membaca 160-an anak-anak kampung yang saat pandemic Covid-19 terkendala belajar di sekolah. Masih bisa jadi tempat belajar 9 ibu-ibu kaum buta aksara. Masih rutin mengajar 26 anak-anak usia dini di KElas PRAsekolah. Bahkan mampu jadi solusi atas masalah keuangan 28 ibu-ibu anggota Koperasi Simpan Pinjam Lentera. Bahkan esok, TBM Lentera Pustaka pun siap membuka cabang ke-1, TBM Lentera Pustaka Dramaga di Bogor. Dengan memfasilitasi berupa 1) plang nama taman bacaan sebagai merek taman bacaan, 2) pembuatan rak buku bacaan, dan 3) penyediaan koleksi buku bacaan. Di samping, setiap bulan akan dilakukan monitoring program sesuai dengan "Kurikulum TBM Edutainment".

Bagaimana tidka bersyukur? Sejak berdiri tahun 2017, TBM Lentera Pustaka di Sukaluyu awalnya hanya punya 14 anak dengan 600 buku. Tapi kini di September 2021, TBM Lentera Pustaka memiliki lebih dari 16o anak pembaca aktif yang membaca buku seminggu 3 kali dan berasal dari 3 desa (Sukaluyu, Tamansari, Sukajaya). Bahkan kini, TBM Lentera Pustaka pun menjalankan program lainnya seperti: 1) GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA), 2) KEPRA (Kelas PRAsekolah), 3) YABI (YAtim BInaan), 4) JOMBI (JOMpo BInaan), 5) TBM Ramah Difabel, 6) KOPERASI LENTERA, 7) DonBuk (Donasi Buku), 8) RABU (RAjin menaBUng), 9) LITDIG (LITerasi DIGital), dan 10) LITFIN (LITerasi FINansial) setiap bulan sekali dari mitra CSR korporasi Bank Sinarmas, Asuransi Jiwa Tugu Mandiri, dan Pacific Life Insuranve. Saat ini pun TBM Lentera Pustaka terpilih 1 dari 30 TBM di Indonesia yang akan menggelar program "Kampung Literasi 2021" dari Direktorat PMPK Kemdikbud RI dan Forum TBM.

Maka taman bacaan harus bersyukur. Siapa pun wajib bersyukur atas segala yang dimiliki. Karena sehebat apa pun ikhtiar manusia pasti ada batasnya. Agar tidak memaksakan pikiran dan perilaku yang tidak perlu. Cukup bersyukur dan jalani apa yang ada dengan sebaik-baiknya. Sambil berdoa agar semuanya lebih dimudahkan. Maka bersyukurlah, jangan hanya keluh-kesah dan omong kosong. Taman bacaan saja berani bersyukur, kenapa kamu tidak? Salam literasi #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka #PegiatLiterasi #KampungLiterasiSukaluyu

Sumber: TBM Lentera Pustaka
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun