Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Inilah 3 Sebab Taman Bacaan Mati Suri di Indonesia, Apa Saja?

12 Agustus 2021   11:52 Diperbarui: 12 Agustus 2021   12:00 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Berjudul "Peningkatan Minat Baca dan Budaya Literasi Masyarakat melalui Model TBM Edutainment pada Taman Bacaan di Kabupaten Bogor", kandidat doktor taman bacaan dari Prodi  Manajemen Pendidikan Pascasarjana Universitas Pakuan Bogor ini mendedikasikan ilmunya untuk taman bacaan di Indonesia dan para pegiat literasi agar tetap termotivasi dalam mengelola taman bacaan.

Melalui studi lapangan dengan model TBM Edutainment, saat ini TBM Lentera Pustaka memiliki 168 anak pembaca aktif usia sekolah dari sebelumnya hanya 60 anak di tahun 2020 dan 14 anak saat berdiri tahun 2017. 

Anak-anak yang membaca buku seminggu 3 kali berasal dari 3 desa, yaitu Sukaluyu, Tamansari, dan Sukajaya Kec. Tamansari Bogor. Dengan koleksi lebih dari 6.000 buku, setiap anak mampu membaca 5-8 buku per minggu. 

Bahkan lebih dari itu, TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak pun menjalankan program seperti 1) Gerakan BERantas BUta aksaRA (Geberbura) dengan 9 warga belajar, 2) Kelas PRAsekolah (Kepra) dengan 21 anak, 3) Difabel 3 anak, 4) YAtim BInaan (Yabi) dengan 16 anak yatim, 5) JOMpo BInaan (Jombi) dengan 8 lansia, 6) Koperasi Lentera dengan 20 anggota, 7) gerakan RAjin menaBUng (RABU), 8) DONasi BUKu, dan 9) LITerasi DIGital rutin seminggu sekali. TBM Lentera Pustaka pun kini menuju taman bacaan yang inklusif an ramah anak disabilitas.

Karena itu, kepedulian berbagai pihak sangat diperlukan di taman bacaan. Dan mengelola taman bacaan pun tidak bisa lagi sendirian. 

Harus ada kolaborasi dan sinergi dengan individu atau korporasi seperti relawan, donator buku, maupun CSR korporasi. Untuk diketahui, di tahun 2021 ini, TBM Lentera Pustaka disponsori CSR korporasi dari 1) AJ Tugu Mandiri, 2) Bank Sinarmas, dan 3) Pacific Life Insurance yang membantu operasional taman bacaan.

Sungguh, taman bacaan tidak akan mati suri. Bila ada kepedulian dan komitmen semua pihak. Untuk saling membantu dan bergotong royong demi tegaknya tradisi baca dan budaya literasi anak-anak Indonesia. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen #TamanBacaan #GerakanLiterasi

Sumber: TBM Lentera Pustaka
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun