Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Palastar, Produk UMKM Olahan Ibu-ibu Buta Aksara di TBM Lentera Pustaka

3 Agustus 2021   21:12 Diperbarui: 3 Agustus 2021   21:19 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu-ibu biasanya seminggu 2 kali belajar baca tulis di GErakan BERantas BUta aksaRA (GEBERBURA) TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor (simak Tonight Show NET TV)

Dari tidak bisa tulis nama dan ttd, alhamdulillah kini sudah bisa. Sekalipun usianya tidak lagi muda, mereka tetap bersemangat untuk selalu datang ke taman bacaan. Untuk belajar membaca dan menulis. Selain terkendala mata, tangan mereka pun sudah lama sekali tidak menggunakan alat tulis.

Tapi kini, setelah 2 tahun belajar baca tulis. Lalu mereka mau apa lagi?

Mereka pun terus "bergerak" untuk membuat snack/kue berbahan buah pala yang memang buah khas Bogor yang diberi nama "PALASTAR" (saudaranya NASTAR). 

Selain berkhasiat, PALASTAR ini bolehlah dibilang produk UMKM karya ibu-ibu buta aksara di GEBERBURA. Sebagai tindak lanjut gerakan literasi, mereka mulai menekuni usaha kecil-kecilan melalui bendera "TOKO LENTERA" yang rencananya dipasarkan secara online dan sesuai pesanan. Hari ini pun mereka menuntaskan pesanan 10 boks dari konsumen di Jakarta.

Bisa jadi, inilah "ujung" dari gerakan literasi. Sebuah pemberdayaan ekonomi kecil-kecilan. Agar mereka "lupa buta aksara" dan bersegera berkarya sesuai dengan potensi yang mereka bisa lakukan. Taman bacaan hanya memfasilitasi saja, di samping membantu memasarkan. 

Sambil belajar baca tulis, kini mereka bisa mencari sedikit saja untuk beli minyak goreng atau jajan anaknya. Mandiri dan produktif itu lebih baik. Alhamdulillah dan semoga berkah buat ibu-ibu yang bikin dan konsumen yang pesan. #PalastarTokoLentera #GeberBura #TBMLenteraPustaka

Sumber: TBM Lentera Pustaka
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun