Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Selamat Datang Tasya, Anak Hidrosefalus di Taman Bacaan

2 Agustus 2021   17:33 Diperbarui: 2 Agustus 2021   18:05 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini TBM Lentera Pustaka kedatangan tamu istimewa. Namanya Ananda Tasya, anak gadis usia 17 tahun yang mengalami hidrosefalus. Kondisi akumulasi cairan yang berlebihan di otaknya. Dia datang diantar ibunya dari Ciapus Bogor ke TBM Lentera Pustaka naik angkot. 

Setibanya di TBM Lentera Pustaka, berbagai latar belakang dan diskusi pun terjadi. Intinya, Tasya ingin bergabung ke Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka. Agar punya aktivitas sehari-hari yang positif, di sampung untuk sosialisasi diri sebagai anak difabel.

Diterima langsung oleh Syarifudin Yunus, Kepala Program TBM Lentera Pustaka, Tasnya pun berdialog dan ditanya beberapa hal, seperti kegemaran membaca, usia, dan aktivitasnya. 

Tasya memang pernah SD namun sesudahnya tidak dilanjutkan karena terkendala hidrosefalus yang dialaminya. Entah, setelah pernah berkunjung sekali ke TBM Lentera Pustaka, Tasya pun begitu bersemangat untuk bergabung di taman bacaan. 

Maka dengan mengucap Bismillah, TBM Lentera Pustaka pun menerima kehadiran Tasya. Untuk bergabung dan menjadi menjadi bagian dari anak-anak TBM Lentera Pustaka. Tasya nanti akan diberikan terapi sederhana berupa sosialisasi diri Bersama-sama 168 anak-anak pembaca aktif TBM Lentera Pustaka.

Melalui TBM Edutainment yang diterapkan TBM Lentera Pustaka selama ini, Tasya akan diajak "belajar sambil bermain", khususnya terapi bicara dan motorik melalui alat-alat permainan Bersama wali bacanya.  Kehadiran Tasya yang difabel pun akan menjadi tandem Atik, anak berkebutuhan khusus (ABK) yang telah bergabung 3 bulan lalu.

Di TBM Lentera Pustaka, Tasya dan Atik sebagai anak difabel lebih ditekankan untuk pendampingan dalam bersosiaisasi dan terapi untuk mengembangka kemampuan mereka dalam belajar dan sosialisasi diri secara mandiri. Karena kendala dan kemampuan fisik yang dimilikinya, maka dibutuhkan dukungan psikologis dalam interaksi dosial lebih optimal. 

Agar merasa sama dengan anak-anak lainnya. TBM Lentera Pustaka meyakini, dukungan psikologis dan tersedianya ruang interaksi sosial sambil bermain bagi anak-anak berkebutuhan khusus sangat memengaruhi perkembangan mental anak-anak tersebut.  

Adalah komitmen TBM Lentera Pustaka sebagai taman bacaan satu-satunya di Kec. Tamansari Kabupaten Bogor untuk membantu anak-anak yang difabel dan berkebutuhan khusus untuk mendapat perlakuan yang layak dan berkenan. Untuk kebaikan dan kegiatan positif sehari-hari mereka. 

Semoga Tasya dan Atik senang berada di taman bacaan dan mampu bersanding bersama anak-anak normal pada umumnya. Tentu, berkat niat, ikhtiar, dan doa baik dari orang-orang yang peduli kepada taman bacaan. Salam literasi. #AnakDifabel #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #BacaBukanMaen

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun