Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Suarakan Praktik Baik Sekecil Apapun di Taman Bacaan daripada Mencemooh PPKM Darurat

22 Juli 2021   09:21 Diperbarui: 22 Juli 2021   09:41 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini pun, TBM Lentera Pustaka tengah mempersiapkan membuka PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) secara resmi. Semuanya dilakukan TBM Lentera Pustaka dalam menebar kebaikan. 

Walau hanya menyediakan tempat membaca dan akses bacaan. Di sampung meningkatkan tradisi baca dan budaya literasi anak-anak usia sekolah  yang terancam putus sekolah. 

Kini pun TBM Lentera Pustaka tengah mempersiapkan program "Kampung Literasi Sukaluyu" yang diinisiasi oleh Direktorat PMPK Kemdikbud RI dan Forum TBM. TBM Lentera Pustaka merupakan taman bacaan satu-satunya di Kabupaten Bogor yang terpilih program Kampung Literasi dari 30 TBM di seluruh Indonesia.

Sekali lagi, suarakan kebaikan sekecil apapun di taman bacaan. Sementara orang di luar sana, hanya sekadar makan-makan kulineran atau liburan saja berani mempublikasikan di media sosial. Padahal tidak manfaat sama sekali untuk orang lain. 

Lalu, kenapa taman bacaan tidak melakukannya? BIla aktivitas taman bacaan baik, maka suarakan dan publikasikan. Itu lebih baik daripada menyuarakan apapun yang tidak ada manfaatnya untuk orang lain.

Ketahuilah sahabat literasi. Di media sosial apalagi. Hari ini kian banyak orang yang hanya baik dalam perkataan. Tapi belum tentu baik dalam perbuatan. 

Namun mereka mampu menyuarakan kebaikan walau hanya kata-kata. Kebaikan sebatas retorika. Maka di taman bacaan, suarakan perbuatan baik sekecil apapun masih lebih baik daripada niat yang terbesar sekalipun.

Karena kebaikan bukan dilihat dari ucapannya. Tapi kebaikan yang hakiki ada pada niat dan perbuatan. Dan siapapun yang berbuat kebaikan, sejatinya dia sedang menasehati dan selalu menghisab dirinya sendiri. Bukan menghisab orang lain lalu lupa dirinya sendiri.

Kebaikan di taman bacaan, suarakanlah. Praktik baik di taman bacaan, publikasikanlah. Karena kalau bukan pegiat literasi, siapa lagi yang mau menyuarakan? 

Kata Imam Hasan Al Bashri, "Lakukanlah kebaikan sekecil apapun. Karena kau tak pernah tahu kebaikan apa yang akan membawamu ke surga". Salam literasi #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun