Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Literasi Idul Adha, Hanya Ada 3 Panggilan Seumur Hidup Manusia?

20 Juli 2021   07:35 Diperbarui: 20 Juli 2021   07:40 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu, apa artinya ketika panggilan itu?

Sedehana. Saat panggilan AZAN tiba, kerjakanlah sholat lima waktu. Saat dering panggilan HAJI tiba, maka tunaikanlah. Dan saat panggilan KEMATIAN menghampiri, bersiaplah dengan amal sholeh. Karena "qullu nafsin zaiqotul maut", setiap manusia pasti akan merasakan mati. 

Hidup dan mati manusia hanya di tangan Allah SWT. Banyak kasus, Allah SWT tidak memberikan tanda-tanda secara langsung akan datangnya kematian. Ada yang mati muda, ada yang mati tua. Ada yang mati karena sakit, ada yang mati tanpa sakit. Sungguh, KEMATIAN rahasia Allah sebagai bukti panggilan Allah. KEMATIAN, tidak akan mampu dijawab dengan lisan atau gerakan. Tapi hanya AMAL SHOLEH yang bisa menjawabnya.

Ketahuilah sahabat, hidup di dunia ini hanya sementara. Tapi akhirat kekal abadi selamanya. Bersiaplah untuk menuju-Nya, penuhilah panggilan Allah. Silakan tolak panggilan manusia. Tapi jangan pernah menolak panggilan Allah SWT.

Maka di dunia, tidak perlu menghisab-hisab orang lain. Seolah-olah kita bertindak seperti Tuhan. Sungguh, siapapun kita. Hanyalah hamba-hamba Allah SWT. Hanya manusia biasa yang tidak luput dari salah dan dosa. Maka mintalah ampun dan perlindungan kepada Allah SWT seraya tetap istiqomah memenuhi panggilan-Nya.

Sungguh, kebahagiaan itu ada di tangan Allah SWT. Bukan kata dan anggapan manusia. Tidak aka nada bahagia tanpa taat kepada Allah SWT. Maka jangan terbiasa menolak panggilan. Jawablah panggilan Allah SWT dengan perbuatan baik. Dengan hati dan sikap yang khusnul khotimah.

SELAMAT IDUL ADHA. Semoga kita semakin ikhlas menjadi hamba-Nya. Mohon Maaf Lahir Batin. #LiterasiIdulAdha #IdulAdha #TBMLenteraPustaka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun