Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nasehat Pegiat Literasi untuk Anak-Anak Taman Bacaan Saat Covid-19

17 Juli 2021   10:01 Diperbarui: 17 Juli 2021   10:19 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Pandemi Covid-19 telah meluluh-lantakkan segalanya. Tidak terkecuali anak-anak sekolah yang baru memulai tahun ajaran baru. Terpaksa belajar jarak jauh (PJJ), terpaksa belajar online sekalipun fasilitas terbatas. Seperti yang dialami anak-anak TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Mereka bergolak hanya di dalam hati. Kadang sulit di-ekspresikan. Karena mungkin, banyak orang tidak peduli atas apa yang mereka rasakan.

Maka sebagai ikhtiar untuk memotivasi mereka, anak-anak kampung di TBM Lentera Pustaka. Surat bertajuk "Nasehat Pegiat Literasi untuk Anak-Anak Taman Bacaan" ditulis. Untuk membesarkan hati mereka, untuk menyemangati optimism mereka dalam memandang hari-hari ke depan. Sebagai wujud kepedulian kepada anak-anak yang resah akibat pandemi Covid-19, akibat pembelajaran jarak jauh yang terkendala. Berikut nasehatnya:

=========

Bogor, 17 Juli 2021

 

Anak-anak Taman Bacaan yang Bapak cintai, 

Kalian, pasti tidak tahu dan tidak menduga adanya pandemi Covid-19. Sehingga membuat kalian harus sekolah dari rumah, terpaksa belajar secara jarak jauh. Tapi ketahuilah, ketidak-terduaan itu kadang memainkan perannya dalam hidup manusia. Mungkin kalian terkaget-kaget, ada apa ini? Itulah yang disebut takdir. 

 

Apa yang terjadi di dunia ini, kadang sulit diterima akal sehat. Ada yang berubah, ada yang harus disesuaikan. Maka boleh jadi, kegundahan kalian hari ini akibat Covid-19 adalah bagian dari jalan kesuksesan kalian. Bisa jadi, rindunya kalian untuk belajar di sekolah adalah bagian dari keselamatan kalian. Bahkan kalian hanya bisa membaca di taman bacaan pun jadi bagian dari keberkahan hidup kalian esok. 

 

Jadi Nak, apa yang kalian alami sekarang sangat mungkin untuk kebaikan kalian. Maka jangan sedih, jangan membenci apa pun, Karena bisa jadi semua yang terjadi adalah baik untuk kalian. Ingatlah Nak, Allah SWT itu Maha mengetahui sementara kalian tidak mengetahui. Akan seperti apa hari esok?

 

Ketahuilah Nak, apa pun yang terjadi pada kalian dan orang lain itu pasti sudah atas izin Allah SWT. Gelisah boleh tapi jangan mengeluh. Sedih boleh tapi jangan lupa untuk tetap bersyukur ya. Karena tidak ada hal yang bisa selesai bila dihadapi dengan gelisah. Tetaplah ikhtiar dan doa yang baik. Perbanyaklah bersyukur, katakana alhamdulillah. Karena itu akan memanggil bantuan-Nya kepada kalian. 

 

Sekalipun Covid-19 masih ada dan kondisi kalian begini. Tetaplah membaca di taman bacan, di TBM Lentera Pustaka. Karena taman bacaan adalah teman yang setia menemani kegelisahan kalian. Tempat bermukim untuk mempersiapkan masa depan kalian. Bukankah apa pun kondisinya, kesuksesan adalah tanggung jawab kalian sendiri. Bukan tanggung jawab orangtua, apalagi orang lain. Tetaplah bermimpi, karena itu hak kalian. Asal kalian tetap sekolah dan mau membaca di taman bacaan. 

 

Mulailah berpikir dan bersikap. Bahwa pandemic Covid-19 ini adalah ujian kalian untuk naik kelas. Bukan kegagalan, bukan kesedihan. Tapi syarat agar kalian lebih hati-hati, lebih mau mengisi waktu dengan kegiatan yang positif. Untuk meraih masa depan yang lebih baik. Dan percayalah kalian bisa melewati semua kondisi sesedih apa pun.

 

Nak, tetaplah optimis dan berpikir positif ke depan. Jangan melihat ke belakang, jangan memandang orang lain. Bila itu membuat kalian takut, sedih atau gelisah. Tapi lihatlah ke atas, karena di sana ada Allah SWT yang membuat kalian bahagia dan dilindungi.

Maka sibukkan hari-hari kalian dengan membaca buku. Jangan main gawai bila akhirnya merusak atau menyengsarakan kalian. Sibuklah dengan hal yang baik. Agar kalian selamat dari kegagalan, kemiskinan, kebodohan, dan kejauhan dari Allah SWT. Mendekat-lah kepada-Nya. 

 

Ketahuilah Nak, hidup kalian akan terus berlanjut ke depan. Entah dengan tawa atau tangisan. Itu lazim dalam hidup.  Tapi jangan berdiam diri atau larut dalam kesedihan yang tiada berguna. Tetaplah ikhtiar dan doa yang baik. 


Sholat dan bicaralah kepada Allah SWT. Sujudlah kepada-Nya. Senangkan Allah SWT, bila kalian ingin disenangkan-Nya. Tetaplah berlapang dada dan ikhlas. Karena ikhlas bukanlah rela atau menerima. Tapi sikap sadar bahwa semua itu datang dan akan kembali kepada Allah SWT. 

 

Jangan bersandar kepada manusia karena ia akan pergi. Tapi bersandarlah kepada Allah SWT karena Dia-lah yang menentukan segalanya. Ingatlah, hanya kalian yang bisa mengontrol diri kalian sendiri. Kalian yang tentukan, mau ke mana esok? Tetaplah semagat dan membaca buku. 

 

Salam literasi,

Dari Bapak di TBM Lentera Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun