Hai Om dan Tante Literasi, apa kabar nih.
Perkenalkan, nama saya Atik. Kalau nama panjang, saya tidak tahu sama sekali. Maklum ya Om dan Tante. Karena saya anak disabilitas. Lebih tepatnya, anak berkebutuhan khusus (ABK). Itu hanya istilah yang dipakai untuk menyebut seseorang yang mengalami cacat atau ketidakmampuan akan sesuatu. Itulah saya sekarang. Secara fisik terbatas, akal apalagi. Kata ibu, saya mengalami keterbatasan sejak umur 4 bulan. Hingga sekarang umur 28 tahun.
Â
Dari kecil, saya sudah dibawa ke mana-mana. Untuk bisa sembuh. Dari mulai ke tukang urut, ke orang pintar, bahkan ke dokter. Bahkan saya juga mau sekolah. Biar bisa seperti anak-anak lainnya. Tapi apalah daya. Saya bukan keluarga mampu. Rumah pun alajadarnya di kampung kecil di kaki Gunung Salak. Apalagi Bapak saya pun sudah meninggal dunia. Tapi jujur Om dan Tante, saya pengen banget kok. Bisa interaksi dengan anak-anak lainnya. Bahkan mau belajar, asal ada yang mau mengajari. Iya, belajar apa saja. Asal bisa belajar.Â
Om dan Tante, tahu tidak? Pastinya, tidak ada anak yang mau terlahir berkebutuhan khusus kan. Terbatas fisik, terbatas mental, bahkan interaksi dengan banyak orang. Karena saya sendiri, tidak tahu apa yang terjadi pada diri saya. Hingga jadi begini. Tapi, saya sih tidak mau menyerah. Tetap berusaha untuk bisa lebih baik dari kondisi sekarang. Biar disabilitas kan tetap boleh ikhtiar ya Om dan Tante. Setuju kan Om dan Tante?
Nah, Atik mau kasih tahu ya Om dan Tante. Sekarang, sudah 2 minggu ini. Atik ikut belajar di TBM Lentera Pustaka, kebetulan dekat dari rumah. Diantar Ibu seminggu 3 kali. Atik sih tidak baca buku. Tapi untuk interaksi dengan anak-anak lainnya. Sambil bermain Uno Stacko, Kubis Fun, atau bola bekel. Diajarin sama Bapak TBM atau kakak wali baca. Atik senang banget. Karena akhirnya, ada tempat dan orang-orang yang mau ajarin Atik. Ramah dan baik untuk anak berkebutuhan khusus seperyi Atik. Terima kasih ya Allah untuk hari ini. Atik jadi bisa ketemu teman-teman, bisa interaksi dan ngobrol. Walau mereka belum tentu mengerti. Alhamdulillah ya Allah, sekali lagi.
Â
Ya udah ya Om dan Tante. Terima kasih sudah membaca "isi hati" Atik. Maaf ya bila tidak berkenan. Tapi ini Atik lakukan karena saking senangnya. Bisa bergabung di TBM Lentera Pustaka. Senang banget dan kini selalu tersenyum setiap hari. Karena sekalipun Atik, anak disabilitas. Akhirnya bisa menemukan tempat untuk membangun asa tanpa batas. Biar seperti anak-anak lainnya. Terima kasih ya Om dan Tante, sehat selalu ya. Ttd-Atik #AnakBerkebutuhanKhusus #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H