Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

3 Alasan Mengapa Anak Sulung Layak Disebut Matahari Keluarga (HUT ke-24 Fahmi Rifli Pradana)

5 Juli 2021   08:12 Diperbarui: 5 Juli 2021   08:15 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lika-liku kehidupan keluarga pasti terjadi. Tidak ada keluarga yang berjalan mulus. Maka setiap keluarga pasti memiliki jalan cerita sendiri. Pasang surut dan manis pahit cerita keluarga itulah jadi salah satu bumbu menarik dalam kehidupan. Kelak, akan jadi kenangan yang tidak terlupakan. Sehingga siapa pun, bisa jadi lebih realistis. Bahwa tidak ada yang sempurna dalam hidup di dunia yang sementara ini.

Sebagai satu keluarga, siapa pun tidak terlepas dari tanggung jawab yang dimiliki. Seperti seorang ayah  bertugas menafkahi keluarganya. Sementara ibu menjadi mengelola isi rumah dan mendidik anak-anaknya. Begitu pula seorang anak sulung, memiliki tanggung jawab menjadi penerus keluarga dan pengayom adik-adiknya. Sebagai anak pertama, anak sulung dituntut memberi contoh yang baik. Dia jadi tumpuan dan panutan untuk saudaranya.

Maka anak sulung, pantas disebut "matahari keluarga". Karena dia harus berjuang untuk menyinari keluarganya. Sekalipun si anak sulung punya masalahnya sendiri. Tapia da banyak harapan yang disematkan untuk si sulung. Si sulung makin spesial dan pantas untuk diandalkan. Karena si sulung adalah matahari keluarga. Bak matahari yang selalu terbit dari satu arah. Tapi sinarnya melingkupi segala arah.

Ada tiga alasan, mengapa anak sulung layak disebut matahari keluarga?

1. Karena anak sulung dituntut memiliki bahu yang kuat dan hati yang tegar. Atas nama keluarga dan adik-adiknya sepeninggal orang tuanya, anak sulung harus jadi penerus keluarga dengan segala masalahnya. Harus berjiwa pantang menyerah dan tangguh dalam segala keadaan. Untuk sebuah harapan dan masa depan yang lebih berkualitas.

2. Karena anak sulung memiliki tanggung jawab besar di keluarga. Sebagai pengganti ayah (bukan ibu), apapun persoalan yang ada akan menjadi tanggung jawab anak sulung  untuk dicarikan solusinya. Di pundak anak sulung, ada peran dan amanah yang harus diemban dalam keluarga. Sekalipun ia bisa lelah dan sedih. Tapi si sulung harus tetap tegar dna jadi panutan.

3. Karena anak sulung adalah tonggak harapan. Harapan untuk menyelesaikan masalah, bukan mempersoalkan masalah. Selalu berjuang untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik. Seberliku apapun dan terjalnya jalan kehidupan, anak sulung harus tetap berpikir tenang dan menemukan jalan keluar untuk meraih kenyamanan bagi adik-adiknya.

Pesan inilah yang disampaikan seorang ayah kepada anaknya. Di hari ulang tahun ke-24, Fahmi Rifli Pradana , 5 Juli 2021. Anak sulung yang pantas disematkan sebagai "matahari keluarga". Selamat ulang tahun Nak, jadilah matahari keluarga. Tetaplah tegar dan tenang dalam segala keadaan, Karena kamu adalah tumpuan adik-adik, harapan keluarga.

Abi hanya berpesan sederhana. Tetaplah objektif dalam melihat kenyataan, jagalah rahasia keluarga, dan bertindaklah sebagai jalan keluar. Bukan bertumpu pada masalah masa lalu. Karena tidak ada perubahan, bahkan perbaikan sedikit pun bila tidak diselesaikan. Dan ketahuilah, siapa pun musuh dan orang yang membencimu itu ada di luar rumah. Bukan di dalam rumah. Maka jangan libatkan "pihak" ketiga atas urusan di rumahmu.

Maka di hari ulang tahunmu ke-24. Abi berpesan, "Tetaplah jadi orang baik. Karena saat baik saja, kita belum tentu mendapat surga Allah SWT. Apalagi kita tidak baik, mau jadi apa? Renungkan betul-betul, dari mana kamu berasal dan mau ke mana kamu pergi? Itu sudah cukup, untuk menjadikan kamu lebi baik ke depannya".

Nak, hari esok dan hari-hari ke depan, akan selalalu ada tantangan sekaligus harapan. Maka di tanganmulah, ada dua pilihan: 1) mau menjadi lebih baik atau 2) mau begitu-begitu saja. Pilihannya ada ada di tangan kamu. Maka Abi hanya berpesan. Jalan hidup seseorang sudah ada takdir Allah SWT, Maka tetaplah dekat dengan Allah SWT. Senagkanlah Allah SWT, maka Allah SWT akan menyenangkan kamu.

Nak, jadilah pribadi yang selalu bersyukur kepada Allah SWT. Ikhtar yang baik dan berdoalah kepada-Nya. Maka selebihnya biarkan Allah SWT yang bekerja untuk kita.

Selamat ulang tahun ke-24 anak sulung Abi, Fahmi Rifli Pradana. Jadilah matahari keluarga.

Teriring doa agar kamu selalu sehat dan diberkahi Allah SWT.  Rajinlah sholat dan berdialig kepada Allah SWT agar stusi S-2 segera selesai dan tercapai cita-cita dan keinginanmu. Insya Allah, Abi selalu mendoakan yang terbaik. Abi bersyukur dan bangga dikaruniai anak seperti Fahmi. Tetap semangat dan jaga kesehatan ya Nak.

 

Jadilah pengayom adik-adikmu, Farid dan Farah. Apalagi sepeninggal abi kelak. Jauhkan lidahmu dari rasa keluh kesah yang tidak menyelesaikan masalah, apalagi menghambat kebaikan yang kamu perbuat. "Ya Allah, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat. Ya Allah, perkenankanlah doaku." (QS. 14:40).

Ketahuilah Nak, ada tiga hal tyang idak bisa lama disembunyikan dalam hidup ini. Yaitu matahari, bulan, dan kebenaran. #HUT24FRP # #FahmiRifliPradana #SangPerfecto

Sumber: Pribadi
Sumber: Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun