Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Soal The King of Lip Service yang Viral, Anak Muda Buta Etika

29 Juni 2021   17:34 Diperbarui: 29 Juni 2021   18:17 920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan lupa anak muda. Dalam bernegara persoalan itu banyak. Dan tidak ada masalah yang kelar karean di-cuitkan. Apalagi cuma didiskusikan di grup WA. Maka ambillah bagian untuk menjadi solusi. Bukan malah koar-koar di medsos atau di grup WA. Saya jadi bertanya, Anda sedang belajar atau sedang memusuhi negaranya? Apa sih prestasi yang sudah Anda kerjakan? Atau apa karya Anda untuk bangsa ini? Terus, apa presiden atau negara ini pantas Anda cuitkan? Anda lagi belajar atau lagi apa? Ahh, mungkin Anda belum paham tentang etika. Tentang moral seorang yang intelektual, cara berpikir anak kampus.

Percayalah anak muda. Sama sekali tidak ada presiden yang mau mencederai rakyatnya.Tidak ada pula negara yang mau bikin susah rakyatnya.  Sama seperti orang tua, tidak ada yang ingin membohongi anaknya. Tapi bila ada anak kampus yang harusnya belajar, lalu mgomongin yang belum waktunya diomongin. Apa namanya itu? Bila anak saya, menyebut seorang Bapak tetangganya "The King of Lip Service". Maka saya katakan, anak saya itu buta etika. Tidak pantas dan tidak patut.

Semoga Anda tidak lupa anak muda. Siapa pun yang bekerja atas amanah di negeri ini pasti tujuannya meraih kemenangan. Seperti Anda yang sedang kuliah, saya pun yakin Anda akan belajar sebaik-baiknya. Tidak ada satupun dari mereka yang berniat untuk mencederai lawannya, apalagi rakyatnya. Anak muda, mungkin Anda menduga Pak Presiden sudah melanggar. Silakan saja sampaikan dengan baik. Tapi Anda harus tahu ada aturannya untuk menyalurkan aspirasi atau kritikan. Bukan hanya ingin viral saja. 

Jujur anak muda, buat saya soal "The King of Lip Service". Itu pernyataan yang tidak ada arti apa-apa. Terlalu rabun, hingga layak disebut "buta etika". Sama sekali, tidak ada isu yang "membumi" yang Anda utarakan. Sayang sekali anak muda, jika Anda hanya berlelah-lelah untuk sensasi bukan esensi. Bukti bahwa Anda masih harus banyak belajar, bukan banyak berkoar. Tidak literat dan gagal paham etika.

Berhati-hatilah, anak muda. Saya khawatir, Anda jadi manusia yang "terlalu keras berteriak mulut ketimbang berjibaku pikiran dan berdarah-darah dalam berbuat". Jangan buta etika anak muda. Apalagi Anda kuliah di kampus negeri. Tapi Anda lupa berterima kasih kepada negeri ini. Belajarlah lagi, anak muda.

Anda harus tahu anak muda. Hidupmu bahkan negaramu ini bisa baik bukan hanya ditentukan oleh cuitan atau medsos yang viral. Tapi kita butuh etika dan karya nyata untuk berbuat yang terbaik untuk bangsa ini, untuk saudara kita sebangsa. Ini skeadar nasehat untuk Anda, anak muda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun