Seperti di taman bacaan. Kopi itu nikmat bukan hanya aromanya. Tapi juga suasananya. Dan kopi tidak pernah memilih siapa yang layak menikmatinya. Karena di hadapan kopi kita semua sama. Di taman bacaan pun semua sama, hanya untuk membaca buku dan mengasah kreativitas berpikir.Â
Kisah secangkir kopi. Di taman bacaan, siapa pun hanya bisa melakukan perbuatan baik.
Dan untuk itu, tidak dibutuhkan perhitungan. Karena matematika manusia tidak bisa disamakan dengan matematika Tuhan dalam kebaikan. Perbuatan baik itu dilakukan, bukan dibicarakan. Berbuat baik semata-mata karena Tuhan menyukai perbuatan baik itu sendiri. Dan lupakan apa yang sudah kita perbuat, biar hati tenang dan biar Tuhan yang mengurus selebihnya.
Maka, nikmatilah secangkir kopi di taman bacaan. Agar semuanya tetap baik. Dan yang paling penting, tidak usah menunggu untuk jadi orang baik. Tidak usah pula terburu-buru dalam menjalani sesuatu. Tapi nikmati saja apa adanya, seperti kita meneguk secangkir kopi. Salam literasi #TBMLentereaPustaka #TamanBacaan #BacaBukanMaen