Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sepucuk Surat untuk Bapak yang Tidak Akan Pernah Dibaca Beliau

12 Juni 2021   17:32 Diperbarui: 12 Juni 2021   17:48 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Jujur Pak, saya tidak akan mau meninggalkan Bapak. Bahkan tidak ingin meninggalkan Ibu sekalipun. Tapi kenapa sekarang, Bapak yang tinggalkan saya? Sementara Ibu 4 tahun lalu sudah pergi. Padahal, saya dan adik-adik sebenarnya masih ingin meminta sedikit waktu Bapak. Hanya untuk ngobrol, bercerita tentang apa saja. Lalu memeluk erat dengan penuh hormat cinta. Lalu kenapa Bapak pergi meninggalkan saya dan adik-adik? Bapak, Bapak.

 Memang benar Pak, saya belum tegar menerima kenyatan ini. Karena Bapak adalah tonggak kokoh di samping saya dan adik-adik. Bapak yang masih mau menasihati, memberi saran bahkan memarahi saya. Sungguh Pak, tidak ada lagi orang di luar sana yang mampu bertindak seperti Bapak. Maka saya tulis sepucuk surat ini. Agar Bapak tahu walau Bapak pun tidak akan pernah membacanya. Bapak tidak akan membaca surat ini. 

 Entahlah Pak. Seandainya boleh. Jujur saya ingin pinjam bahu Bapak. Sebentar saja. Agar saya bisa bersandar sejenak lalu memeluk sambil meneteskan air mata. Air mata cinta dan syukur memiliki sosok hebat seperti Bapak. 

 Pak, terima kasih ya atas semuanya.  Terima kasih atas didikan dan obrolan kita selama ini. Sebagai anak, tentu tidak akan mampu membaas budi baik Bapak. Tapi kami akan selalu mendoakan Bapak dan Ibu seusai sholat lima waktu. Agar Allah SWT menerima amal ibadah Bapak dan Ibu, diampuni segala dosa dan salah yang pernah diperbuat. Dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. Sungguh, Bapak orang hebat dan luar biasa untuk saya dan adik-adik. Mohon maaf lahir batin ya Pak, atas salah dan khilaf saya dan adik-adik serta semuanya. Insya Allah, kami ikhlas melepas Bapak pergi. 

 Insya Allah Pak, kami akan menjalankan pesan Bapak. Dan dengan segala diam Bapak di liang lahat, kami akan tetap berbuat yang baik dan berdoa untuk Bapak, Ibu, anak-anak Bapak, keponakan Bapak, dan cucu serta cicit Bapak. 

Terima kasih Pak, tersenyumlah selalu untuk kami, anak dan cucumu. 

Kami bukan hanya cinta tapi akan selalu rindu Bapak!

==============

Alhamdulillah, seusai pemakaman Alm. Bapak Ambo Lotang Yunus, saya pun mengumpulkan adik-adik dan keponakannya. Untuk membahas apa yang harus dilakukan sepeninggal Bapak. Dan menjaga kerukunan sebagai keluarga besar A. Lotang Yunus. Sang prajurit teladan dari KPAD Cibubur.

Selamat jalan Bapak. #InMemoriamLotangYunus #AmboLotangYunus #SangPrajuritTeladan #SelamatJalanPakLotang

Sumber: Pribadi
Sumber: Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun