Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sedih tapi Haru, Fakta Baru di TBM Lentera Pustaka

16 Februari 2021   09:27 Diperbarui: 16 Februari 2021   10:07 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: KElas PRAsekolah TBM Lentera Pustaka

Ini fakta, bukan cerita. Terjadi di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Sedih sekaligus haru. Saat program "KElas PRAsekolah -- KEPRA" TBM Lentera Pustaka yang baru dimulai sejak 3 minggu lalu, sekitar awal februari 2021 lalu, sebagai sarana untuk anak-anak usia prasekolah atau setara PAUD. 

Atas permintaan beberapa ibu yang datang khusus ke TBM Lentera Pustaka agar anaknya yang belum seklah diajarkan mengenal huruf, meng-eja kata hingga berhitung. Sebut saja namanya "KEPRA -- KElas PRAsekolah"

Saat mulai hanya 4 anak sekitar umur 3-5 tahun yang ikutan bergabung. Tapi hari ini (15/02) ternyata sudah ada 19 anak yang bergabung. Bahkan hari ini saja ada tambahan 5 anak baru. Ditambah ibu-ibunya yang ikut mengantar ke taman bacaan. Kapan belajarnya? 

Untuk sementara ini, anak-anak prasekolah belajar tiap Senin-Selasa-Kamis siang. Waktunya berbeda dengan "jam baca" TBM Lentera Pustaka setiap Rabu sore, Jumat sore dan Minggu pagi. 

Begitulah faktanya. Sedih karena ini program baru TBM Lentera Pustaka. Mengharukan karena animo anak-anak prasekolah sangat besar, begitu pula para ibunya. Bahkan ada anak yang berasal dari kampung yang jauh (Babakan) dari Desa Sukaluyu. 

Apakah mungkin KEPRA TBM Lentera Pustaka nantinya menjadi PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) sebagai wadah berbagai kegiatan pembelajaran masyarakat yang diarahkan pada pemberdayaan potensi untuk menggerakkan pembangunan di bidang sosial, ekonomi, dan budaya.

Gratis pula belajar KEPRA TBM Lentera Pustaka. Aktivitas ini hanya untuk membantu anak-anak belajar mengenal huruf, membaca dan berhitung. Karena mengenal huruf, adalah langkah paling penting sejak dini. Agar anak rajin membaca bahkan menulis. Memang tidak mudah mengajarkannya, seperti kaum ibu buta aksara. Namun dengan motode "BENANG" (BElajar menyeNANGkan), insya Allah anak-anak bisa lebih mudah paham dan lebih bersemangat mengenal huruf, membaca, berhitung di taman bacaan. 

Sambil berteriak bersama menyebut huruf ABC dan seterusnya, menunjuk dengan jari huruf yang diminta, lalu bertepuk tangan sambil tertawa-tawa. Itulah suasana belajar yang menyenangkan di KEPRA TBM Lentera Pustaka. Karena semua pasti sepakat, tidak ada satu anak pun yang suka belajar bila suasananya membosankan. Apapun, bikin senang bila mau mudah.

Di TBM Lentera Pustaka, setelah mengenal huruf, anak-anak balita pun diajarkan mengenal angka. Berhitung sambil bermain. Untuk anak balita yang penting mau memulai, berkunjung ke taman bacaan yang banyak buku akan dilihatnya. Lalu senang berada di taman bacaan. Itu semua perbuatan baik anak-anak di zaman now. Daripada main HP atau menonton TV apalagi main yang tidak jelas di luar. Maka untuk orang tua, tidak perlu menuntut anak-anaknya untuk cepat bisa baca atau tulis. Mau belajar rutin di taman bacaan, lalu berproses dengan senang. Itu semua sudah lebih dari cukup. 

Lalu, mengapa anak-anak prasekolah belajar kenal huruf dan baca di TBM Lentera Pustaka?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun