Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kampanye Literasi, Kenapa Boleh Mimpi?

10 Februari 2021   06:04 Diperbarui: 10 Februari 2021   06:15 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kampanye Literasi #14 -- APA KAMU PUNYA MIMPI?

Apakah kamu punya mimpi? Harus punya dong. Karena mimpin tidak ada urusan dengan kaya atau miskin, Mimpi pun tidak ada hubungan dengan orang kampung atau orang kota. Siapapun boleh bermimpi. Alias punya cita-cita. Mimpi itu sangat boleh. Yang tidak boleh itu melamun, berkeluh-kesah, menebar kebencian atau menyalahkan orang lain. Tidak boleh itu, karena tidak baik dan tidak benar.

Mimpi itu hak semua orang. Karena itu, mimpi harus diikuti dengan ikhtiar dan doa. Berjuang keras untuk mewujudkan mimpi. Seperti anak-anak yang membaca di taman bacaan pun bagian dari ikhtiar mereka untuk mewujudkan mimpi. Agar masa depan anak-anak itu lebih baik, lebih bermartabat. Karena dari buku bacaan, anak-anak itu dapat ilmu pengetahuan. Dari buku-buku pula anak-anak itu punya inspirasi sambil menajamkan mimpinya. Menentukan sikap akan cita-citanya di masa depan.

Jangan mimpi di siang bolong. Apalagi punya mumpi tapi tidak melakukan apa pun. Mimpi itu bisa terwujud karena diperjuangkan, karena ada ikhtiar. Mau membaca buku, mau belajar terus hingga waktunya tiba. Ketiak sudah ikhtiar untuk mengejar mimpi, maka selebihnya serahkan kepada Allah SWT. Karena apa pun yang terjadi, semua sudah kehendak-Nya.

Mimpi tidak akan datang dengan sendirinya. Tapi mimpi bukan pula omong kosong. Masalahnya, kita mau atau tidak mencoba dan bekerja keras untuk mewujudkan mimi. Dan itu bisa dimulai dari membaca buku di taman bacaan. Maka bermimpilah dalam hidup. Jangan hidup dalam mimpi ... salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #KampanyeLiterasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun