Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kampanye Literasi, Siapa pun Bisa Jadi Apa pun

31 Januari 2021   07:59 Diperbarui: 31 Januari 2021   08:02 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Nak, kata orang bule itu "anyone can be anything". Siapapun bisa jadi apapun.

Itu betul Nak. Kalian boleh kok jadi apapun, berhak memilih mau seperti apa di masa depan? Asal mau berusaha dan berdoa, termasuk membaca buku di taman bacaan.

Kalian tahu kan Nak. Cut Nyak Dien itu dari Aceh. Jenderal Sudirman pun orang kampung di Purbalingga. Bahkan semua presiden di Indonesia tidak ada yang lahir di Jakarta. Mereka itu contoh baik orang yang mau belajar, berusaha, dan berdoa. Hingga bisa mencapai cita-citanya, menapak jalan hidup yang lebih baik.

Siapapun bisa jadi apapun Nak.

Kalian mau jadi apa? Presiden, guru, polisi, CEO, atau apapun. Jadi apa saja, asal kalian mau pasti bisa. Tidak penting, kalian berasal dari mana? Dari kampung atau dari kota. Dari keluarga miskin atau kaya, sama sekali tidak peduli. Asal kalian punya semangat dan tekad untuk berhasil. Energi untuk mencapai cita-cita, itu sudah cukup Nak.

Nak, kalian itu berhak untuk memilih menjadi apa?

Jangan rendah diri. Karena kita orang kampung. Apalagi karena punya keterbatasan ekonomi. Siapapun bisa jadi apapun, Artinya, siapapun termasuk kalian. Terserah mau dari mana, keadaan seperti apa? Siapapun berhak berhak menjadi apa pun yang diinginkan.

Nak, kalian pun bebas memilih jalan kehidupan mau seperti apa?

Mau baca buku di taman bacaan, sialakn. Mau nongkrong dan main doang, silakan. Jalan hidup kalian itu ditentukan kalian sendiri. Mau berhasil atau gagal. Mau terang benderang atau gelap di masa depan. Tapi satu yang pasti, kalian terlahir untuk sukses, untuk berhasil. Itu takdir, Nak. Tapi bila kalian dewasa nanti tetap miskin, itu bukan takdir tapi piliham. Karena kita lali di waktu kecil, di masa muda. Sehingga tidak berdaya di masa dewasa di hari tua. Maka berjuanglah Nak untuk jalan hidup. Dan berjuang untuk sukses itu pasti dari bawah lagi tidak mudah. Membaca buku di taman bacaan pun, tidak mudah karena ada saja godaan dan tantangannya.

Nak, di luar sana ada banyak cerita hebat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun