Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenapa Taman Bacaan Harus Hadir di Era Digital?

21 Januari 2021   09:54 Diperbarui: 21 Januari 2021   10:14 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

ANAK-ANAK YANG MEMBACA DI SENJA HARI...

Pemandangan itu terjadi di TBM Lentera Pustaka di Kampung Warung Loa Desa Sukaluyu Kec. Tamansari Kabupaten Bogor di Kaki Gunung Salak. Tiap hari Rabu - Jumat - Minggu, tidak kurang dari 120 anak-anak pembaca aktif usia sekolah selalu membaca. Perilaku membaca yang sudah jadi kebiasaannya. Padahal, sebelum ada taman bacaan, mereka adalah anak-anak yang jauh dari akses buku bacaan. Tidak ada buku, tidak ada kebiasaan membaca.

Sekalipun terancam putus sekolah akibat kemiskinan dan keadaan ekonomi, anak-anak di TBM Lentera Pustaka memiliki gairah yang tidak terbendung lagi. Entah hari hujan, panas terik maupun keterbatasan tempat membaca. Mereka sangat antusias untuk tetap membaca. Sebuah tradisi baca yang tetap bersemi di kampung kecil di Kaki Gunung Salak. Semoga tradisi ini tetap terpelihara di tengah gempuran era digital.

Tradisi membaca anak memang kian langka. Panorama anak-anak yang sedang membaca buku pun kian sulit ditemui. Apalagi di tempat-tempat umum. 

Di tempat ini, minat baca anak-anak tidak akan pernah hilang. Selalu bersemi bersama semangat untuk sekolah dan menggapai masa depan yang lebih baik. 

TBM Lentera Pustaka pun hadir sebagai "lawan" dari ancaman putus sekolah pernikahan dini, narkoba, bahkan gim online. Karena membaca buku, setidaknya menjaga perilaku anak untuk tetap dekat dengan buku. Bukan yang lainnya.

Maka jangan lengah. Orang dewasa tidak boleh lalai. Taman bacaan itu kawah candradimuka. Untuk mempersiapkan masa depan generasi bangsa. Jangan biarkan mereka terpuruk, tanpa kepedulian orang-orang dewasa. Karena dengan memnaca buku, setidaknya akan menyelamatkan masa depan mereka.

Patut diketahui, TBM Lentera Pustaka merupakan satu-satunya taman bacaan resmi yang ada di Kecamatan Tamansari Kab. Bogor. Saat ini memiliki 6.500 buku bacaan dan menerapkan "TBM Edutainment", tata kelola taman bacaan berbasis edukasi dan hiburan. Dengan alokasi waktu membaca 3 kali seminggu, kini tiap anak rata-rata mampu membaca 5-10 buku per minggu.

TBM Lentera Pustaka pun bertekad akan terus mengkampanyekan pentingnya tradisi baca dan budaya literasi pada anak-anak. Selain aktivitas taman bacaan, TBM Lentera Pustaka pun memiliki program GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) yang diikuti 11 ibu-ibu buta huruf, di samping membina 11 anak yatim binaan agar tetap lanjut sekolah.

Kenapa anak-anak membaca? Agar mereka mampu "bertahan hidup" di zamannya nanti... Salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #BacaBukanMaen

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun