Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Literasi Kehidupan, Jangan Membenci Hujan

2 Januari 2021   09:01 Diperbarui: 2 Januari 2021   09:11 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka jangan pula membenci manusia. Bila tidak mampu mencintai, maka cukup berdiam diri. Jangan membenci siapapun, tidak peduli berapa banyak mereka bersalah padamu. Karena membenci itu menyempitkan hati dan menghilangkan rahmat Allah.

Bila hari ini, makin banyak orang yang merasa benar sendiri. Biarlah nanti waktu yang akan membuktikannya. Bisa jadi, karena mereka terbiasa membenci hujan. Sekalipun mereka meminum air yang diteguknya dari hujan.

Sungguh, tidak pernah memilih di mana ia akan turun. Begitu pula manusia. Maka jangan ada kebencia pada hujan, pada manusia. Aneh saja. Bila banyak manusia mengaku beragama, bahkan sibuk memeluk agama. Tapi di saat yang sama, mereka sibuk menghina dan merendahkan agama lain. Kebenaran agamis selalu dijadikan alasan untuk kemalasan berpikir rasional. Hingga gagal berhadapan dengan realitas.

Maka jangan membenci hujan, Karena hujan sama sekali tidak pernah membencimu. Maka jangan khawatir pula bila ada orang yang membencimu. Asalkan kamu tetap berdiri tegak tanpa membenci orang yang membencimu. Agar tidak kotor, agar tidak sempti hati dan hilang dari rahmat-Nya.

Hujan adalah literasi. Kehidupan pun literasi. Maka literasi sama dengan belajar.

Belajar untuk terus-menerus mengoreksi diri sendiri. Karena untuk mengoreksi orang lain sama sekali tidak butuh belajar, tidak butuh literasi.

Jadi jangan benci hujan. Bergembiralah di kala hujan. Dan ketika hujan turun, aturlah orangnya bukan airnya ... Salam literasi #LiterasiHujan #JanganBenciHujan #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun