Rekor bertambahnya anak-anak pembaca di TBM Lentera Pustaka ini patut disyukuri. Bahkan mungkin sulit untuk terulang lagi. Namun ini jadi bukti. Bahwa di tengah gempuran era digital dan maraknya anak-anak yang gemar main gawai atau nongkrong. Justru di TBM Lentera Pustaka, tradisi membaca anak-anak kian bergelora. Panorama anak-anak yang sedang membaca buku mudah didapati di taman bacaan ini.Â
"Terus terang, TBM Lentera Pustaka hanya ingin hadir dan menjadi arena baca anak-anak. Taman bacaan di manapun harus berproses. Untuk mengelola buku bacaan, tempat baca dan anak-anak yang membaca. Bila semuanya bisa dipenuhi, maka anak-anak yang belum bergabung akan datang dengan sendirinya. Ikhtiar baik pasti meraih hasil yang baik pula, itu hukum alam. Selamat membaca anak-anak" ujar ujar Syarifudin Yunus, Pendiri dan Kepala Program TBM Lentera Pustaka.
TBM Lentera menegaskan. Setidaknya ada 5 (lima) manfaat anak-anak untuk membaca buku di taman bacaan; 1) memperkaya pengetahuan, 2) menambah kosakata baru, 3) membangun rasa percaya diri, 4) memperkuat movivasi belajar, dan 5) menyelamatkan masa depan. Apalagi bagi anak-anak yang terancam putus sekolah, membaca buku adalah salah satu cara untuk mengubah mind set agar mau terus sekolah. Tidak pasrah terhadap keadaan.
Sejatinya, taman bacaan hanya berjuang. Untuk mengembalikan anak-anak Indonesia agar tetap membaca buku. Agar mampu "bertahan hidup" dalam segala keadaan. Di taman bacaan, tidak ada rekor yang sengaja diukir. Karena semuanya terjadi secara alamiah.
Melalui tata kelola taman bacaan yang baik. Demi tegaknya tradisi baca dan budaya literasi masyarakat yang kian langka. Salam literasi ... #TBMLenteraPustaka #TamanBacana #AnakPembaca #BudayaLiterasi