Apalagi dalam konteks era digital dan revolusi industri 4.0, mau tidak mau, literasi harus bertumpu pada 5 (lima) perilaku nyata yaitu: 1) memahami, 2) melibatkan, 3) menggunakan, 4) menganalisis, dan 5) mentransformasi teks.Â
Jadi dengan tegas, literasi pastinya merujuk pada "kompetensi dan kecakapan" seseorang dalam menyeimbangkan pikiran dan perilaku, mampu adaptasi terhadap perubahan, dan terpenting mampu memecahkan masalah dalam realitas kehidupan sehari-hari. Plus, setiap kisah baik literasi harus dituliskan.
Penghargaan sayembara menulis PBI adalah sebuah apresiasi. Untuk makin menegaskan  bahwa literasi adalah perbuatan alias perilaku. Agar literasi tidak hanya besar di ruang-ruang seminar atau pikiran semata. Tanpa ada implementasi atau aksi nyata.Â
Maka semua pihak, siapapun, harus peduli dan ikut aktif dalam menggerakan aktivitas literasi di manapun. Untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan. Karena di tengah gempuran era digital dan rongrongan gaya hidup.Â
Mau tidak mau, hanya gerakan literasi yang mampu menumbuhkan daya kreatif, daya tahan, dan daya saing masyarakat menjadi lebih baik. Menuju peradaban dan kehidupan masyarakat yang lebih cerdas dan berkualitas.
Jadi, gerakan literasi di manapun harus terus bergerak. Hingga kapanpun... Salam literasi. #GerakanLiterasi #BudayaLiterasi #PegiatLiterasi