Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 49 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jangan Baper, 8 Nama Jalan Candaan di TBM Lentera Pustaka Bogor

31 Oktober 2020   18:40 Diperbarui: 1 November 2020   13:41 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

8. JL. LENTERA PUSTAKA -- HIDUP LEBIH BERKAH. Artinya, sesuai nama taman bacaan "Lentera Pustaka", tradisi baca dan budaya literasi harus tetap tegak berdiri apapun kondisinya. Agar anak-anak tidak "kalah" dari ponsel atau pergaulan bebas. Maka, "jalan lentera Pustaka" hidup jadi lebih berkah.

Begitulah kira-kira 8 nama jalan candaan yang ada di TBM Lentera Pustaka. Sebagai upaya memotivasi dan menghibur 70-an anak-anak yang kini telah rajin membaca smeinggu 3 kali (Rabu-Jumat-Minggu). Padahal sebelumnya, mereka anak-anak yang jauh dari akses buku bacaan. Bahkan terancam putus sekolah akibat kemiskinan atau ketiadaan ekonomi orang tua.

Sumber: TBM Lentera Pustaka
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Kampanye "nama jalan candaan' di TBM Lentera Pustaka pun akan diteruskan. Ada nama-nama jalan lain yang belum dibuat, seperti: 1) JL. BERDAMPINGAN -- TAPI GAK PERNAH JAJAN, 2) JL. KEMANA-MANA -- UJUNGNYA BALIK KE GUE, 3) JL. KUATKAN HATIMU - BILA MAU BERSAMAKU, 4) JL. SUNYI SEPI -- SEPERTI HATIKU SENDIRI, 5) JL. SIBUK BANGET -- TAPI GAK ADA HASILNYA, 6) JL. INI LURUS -- YANG BENGKOK KAMU, 7) JL. MUTER-MUTER -- GAK JELAS KAYAK KAMU, dan 8) JL. TERBAIK APA? -- KITA PUTUS AJAH.

Untuk diketahui, TBM Lentera Pustaka merupakan taman bacaan masyarakat (TBM) swadaya yang didirikan oleh Syarifudin Yunus, seorang dosen, konsultan dan edukator dana pensiun dan kini menjadi pegiat literasi di Indonesia. Terletak di kaki Gunung Salak Bogor, TBM Lentera Pustaka berdiri sejak tahun 2017 dan kini menjadi tempat membaca 70-an anak-anak usia sekolah yang terancam putus sekolah akibat kemiskinan di wilayahnya. Secara rutin mereka membaca seminggu 3 kali (Rabu-Jumat-Minggu) dan kini telah terbiasa membaca buku 5-8 buku per minggu. Dari sebelumnya tidak memiliki akses buku bacaan sama sekali. Dengan koleksi lebih dari 3.800 buku, TBM Lentera Pustaka bertekad menegakkan tradisi baca dan budaya literasi pada anak-anak agar tidak tergerus oleh nafsu era digital yang kadang menyesatkan anak-anak.

Berbekal tata kelola taman bacaan model "TBM Edutainment" yang berbasis edukasi dan entertainment, TBM Lentera Pustaka menjadi taman bacaan yang dikenal unik dan kreatif karena mentradisikan 1) membaca bersuara, 2) senam literasi, 3) salam literasi, 4) doa literasi, 5) laboratoriun baca, 6) event bulanan dengan mendatangkan "tamu dari luar" setiap bulan, dan 7) jajanan kampung gratis.

Selain aktivitas taman bacaan, TBM Lentera Pustaka pun memeiliki program GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) yang diikuti 11 ibu-ibu buta huruf namun kini sudah bisa membaca dan menulis secara perlahan, di samping membina 12 anak yatim sebagai binaan agar tetap lanjut sekolah walaupun bapaknya sudah tidak ada.

Semua dilakukan, demi tegaknya tradisi baca dan budaya literasi masyarakat. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #PegiatLiterasi #NamaJalanCandaan

Sumber: TBM Lentera Pustaka
Sumber: TBM Lentera Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun