Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

The Story of Mantan Tentara, Dirgahayu TNI

5 Oktober 2020   08:24 Diperbarui: 5 Oktober 2020   17:23 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Ilustrasi: KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO

Jujur, saya bukan tentara. Tapi saya anak dari seorang mantan tentara. Dibesarkan dan dididik dengan cara-cara tentara, tinggal pun di komplek tentara. 

Senjata, kopel rim, sepatu lars, baret hijau, helm perang, PDL, dan lainnya itu pemandangan sehari-hari di rumah. Hingga kini pun saya masih berdiskusi sengit dengan si mantan tentara.

Saya selalu mengenang pelajaran penting dari si mantan tentara. Bahwa tentara dan mantan tantara itu siap bertempur bukan karena dia membenci apa yang ada di depannya. Tapi karena dia mencintai apa yang ada di belakangnya. Kapan saja dan di mana saja.

Akhirnya, saya pun bilang ke si mantan tentara.

"Letakkan senjatamu sekarang, bila tiba waktunya untuk pulang....". Salam hormat untuk mantan tentara dan peluk cium untukmu. Dirgahayu ke-75 TNI #MantanTentara #HUTTNI

Sumber: Pribadi
Sumber: Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun